Jumat 25 Dec 2020 17:24 WIB

Ingin Pelacakan Berjalan Efektif, Baubau Pakai Mobil PCR

Wali Kota Baubau mengimbau agar masyarakat menahan diri untuk berinteraksi.

Warga mengikuti tes usab (swab test) Covid-19 menggunakan mobil tes polymerase chain reaction (PCR) (ilustrasi)
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Warga mengikuti tes usab (swab test) Covid-19 menggunakan mobil tes polymerase chain reaction (PCR) (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BAUBAU -- Untuk mempercepat pengendalian penularan Covid-19, kota  Baubau, Sulawesi Tenggara kini telah memiliki satu unit mobil Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk melakukan uji usap (swab) pada masyarakat dengan sistem jemput bola.  Penyerahan mobil PCR secara resmi dilakukan oleh Wali Kota Baubau, AS Tamrin kepada Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Palagimata, Lukman, Selasa (22/12) di Rumah Jabatan Wali Kota Baubau.  

Inisiatif pengadaan yang diprakarsai oleh AS Tamrin ini merupakan bentuk komitmen Pemkot untuk mempercepat pengendalian penularan Covid-19 dan juga merupakan jawaban dari keputusan Menteri Kesehatan Nomor 413, yaitu agar seluruh pasien yang kemungkinan tertular Covid-19 harus dilakukan pemeriksaan real time PCR. 

Menurut AS Tamrin, pengadaan Mobile PCR ini telah lama dinantikan oleh masyarakat, meskipun memang alat ini bukanlah obat yang serta-merta menyembuhkan pasien Covid-19. Akan tetapi dengan keberadaan alat ini,  fungsi pelacakan (tracing) dapat berjalan efektif dengan adanya tes yang cepat mendeteksi Covid-19, sehingga Satgas dan juga tenaga kesehatan dapat melakukan langkah-langkah penanganan selanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, AS Tamrin juga mengimbau agar seluruh masyarakat kota Baubau, tidak berkumpul di tempat umum seperti kafe atau tempat hiburan lainnya.  AS Tamrin menilai dengan adanya interaksi secara aktif di tengah pandemi Covid-19 ini,  akan  menambah kasus virus tersebut,  khususnya di kota Baubau.  Ia berharap, kesadaran protokol kesehatan harus tetap berlangsung dan berantai, meskipun kini kota Baubau telah memiliki Mobile PCR.

"Sebaiknya kita semua menahan diri dulu untuk berinteraksi, karena dengan adanya interaksi yang luar biasa akan terjadi kontraksi dan  penularan-penularan Covid-19 yang luar biasa.  Tetap jalankan 3M  (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) serta mengkonsumsi makanan bergizi, dan jangan tinggalkan berolahraga,” tuturnya dalam siaran pers, Jumat (25/12).

Saat ini kasus orang terdampak Covid-19 di Sulawesi Tenggara telah menyentuh angka 7.615 kasus, dengan 6.501 berhasil sembuh dan 127 kematian. Mobil PCR ini dibutuhkan oleh Dinas kesehatan kota Baubau untuk menggencarkan screening dengan cepat dan efektif, sehingga  bisa terus menekan munculnya kasus-kasus baru. Dengan adanya mobil ini, Dinkes menargetkan dapat melakukan pengujian sampel sebanyak 500 sampel  setiap harinya.

Menanggapi inisiatif pengadaan mobil PCR ini, Dirut RSUD Palagimata, Lukman mengatakan, Mobile PCR memang sangat dibutuhkan dan akan memudahkan tenaga kesehatan dalam melakukan testing dan tracing penyebaran Covid-19 di kota Baubau.  

"Penanganan Covid-19 ini harus cepat, efektif, dan akurat, dan  sesuai dengan surat Kemendagri, kami telah  meminta para satgas di tingkat kelurahan untuk secara masif meneruskan informasi ini kepada masyarakat dan agresif dalam upaya pencarian kasus dengan melakukan tracing dan upaya-upaya pemeriksaan," katanya.

Dalam pengoperasian mobil PCR ini, Pihak Pemkot berharap para Satgas dan petugas Rumah Sakit,  dapat memelihara dengan baik Mobil PCR tersebut,  sehingga kondisinya tetap bagus dan dapat digunakan sebagaimana  peruntukan serta tidak disalahgunakan pemakaiannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement