Kamis 24 Dec 2020 11:56 WIB

Dokter Meninggal Akibat Covid-19 di Makassar Bertambah Dua

Tercatat sudah delapan dokter di Makassar gugur.

Sejumlah tenaga kesehatan membawa peti berisi jenazah almarhum dokter yang menjadi korban Covid-19. (ilustrasi)
Foto: Antara/FB Anggoro
Sejumlah tenaga kesehatan membawa peti berisi jenazah almarhum dokter yang menjadi korban Covid-19. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Dua dokter anggota IDI Makassar meninggal sebagai pahlawan kemanusiaan Covid-19. Mereka yakni Dr Leonard Hasudungan NPA IDI 91673 dan Dr Robert Vincentius Philips NPA IDI 19368.

"Kabar duka ini menambah deretan dokter anggota IDI Makassar gugur sebagai pahlawan kemanusiaan Covid-19 yang tercatat sudah delapan dokter," kata Ketua IDI Makassar DR dr Siswanto Wahab Sp KK (K) di Makassar, Kamis (24/12).

Baca Juga

"Ini menjadi kehilangan mendalam bagi IDI Kota Makassar," ujarnya didampingi humas IDI Kota Makassar dr Wachyudi Muchsin.

Ia berharap dengan kehilangan rekan sejawat semoga bisa menyadarkan masyarakat Makassar agar jangan anggap remeh pandemi Covid-19 yang saat ini tingkat penyebarannya lebih masif akibat klaster pilkada dari awal penyebaran virus corona.

Untuk itu, IDI Kota Makassar menghimbau masyarakat agar tetap waspada serta disiplin memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan mengingat Makassar masuk zona merah sehingga kebijakan pelonggaran aktivitas bisnis, perkantoran , sosial dan pendidikan perlu diketatkan kembali.

Saat ini tingkat penularan kembali melonjak dan jumlah pasien yang membutuhkan perawatan juga semakin banyak.

”Okupansi ruang isolasi di Makassar sudah di atas 85 persen dan ICU (unit perawatan intensif) di atas 80 persen. Daerah-daerah lain juga sama saja, pasien terus bertambah, penularannya tinggi,” jelas Dr Anto.

Anto mengatakan tingginya penularan Covid-19 di Indonesia juga bisa dilihat dari rasio kasus positif harian yang mencapai 24,2 persen. Sementara rasio kasus positif dalam sepekan 18,3 persen. Rasio kasus positif ini jauh lebih tinggi dari ambang maksimal yang disarankan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 5 persen.

Kasus aktif di Indonesia juga terus meningkat secara signifikan, yaitu 40 persen selama bulan Desember dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Saat ini jumlah kasus aktif sudah mencapai 103.000, penularan Covid-19 dikhawatirkan bakal semakin meningkat selama liburan Natal dan Tahun Baru.

”Karena itu, IDI Makassar mendukung pemerintah untuk mengetatkan protokol kesehatan selama hari libur nanti,” ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement