Kamis 24 Dec 2020 00:28 WIB

Koordinator RSD Ajak Masyarakat tak Bepergian Saat Libur

Potensi penularan Covid-19 pada masa liburan sangat tinggi.

Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Mayjen Tugas Ratmono, mendengarkan penjelasan salah satu petugas di Wisma Atlet.
Foto: Dok Istimewa
Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Mayjen Tugas Ratmono, mendengarkan penjelasan salah satu petugas di Wisma Atlet.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Mayjen TNI Tugas Ratmono mengajak seluruh masyarakat menjadi pahlawan pemutus mata rantai penularan Covid-19 dengan konsisten tidak bepergian selama masa liburan akhir tahun. Potensi terjadinya penularan Covid-19 pada masa liburan sangat tinggi.

"Marilah kita lebih baik di rumah bersama keluarga dengan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan, dan inilah salah satu upaya sebagai masyarakat menjadi pahlawan untuk terutama memutus rantai penularan," ujar Tugas dalam diskusi virtual di Jakarta, Rabu (23/12).

Baca Juga

Tugas mengatakan, berdasarkan pengalaman pada masa libur panjang sebelumnya, terjadi tren kenaikan kasus Covid-19. Pada libur Hari Raya Idul Fitri Mei 2020, peningkatan kasus positif mencapai 69-93 persen.

Lalu pada libur Hari Kemerdekaan di bulan Agustus, kenaikan kasus positif sebesar 58-118 persen. Adapun kenaikan kasus positif pada libur panjang pada Oktober sebesar 17-22 persen.

"Ini konsisten, setelah libur panjang ada hal-hal yang memungkinkan terjadinya kontak antarsatu dan yang lain itu memungkinkan peningkatan penularan. Ini di Wisma Atlet memang terus meningkat bahkan sampai saat ini masih terus meningkat. Ini betul-betul harus kita sadari bersama," ujar Tugas.

Dia pun meminta kesadaran masyarakat untuk menahan diri bepergian keluar rumah selama masa liburan. Selain itu, Tugas juga mengajak masyarakat untuk selalu konsisten disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Sementara itu, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi menilai potensi terjadinya penularan tinggi Covid-19 di masa liburan harus diantisipasi. Oleh karena itu, pihaknya saat ini terus mendorong para duta edukasi atau Satgas Edukasi Perubahan Perilaku untuk terus bekerja menyosialisasikan kampanye liburan aman tanpa bepergian.

"Para duta perubahan perilaku kami dorong khusus untuk liburan ini membangun narasi tentang liburan aman, nyaman, tanpa jalan-jalan, tanpa bepergian. Tapi terus terang ini perlu partisipasi seluruh rakyat Indonesia," kata dia.

Sonny juga mengajak satgas di daerah untuk berperan aktif melakukan pengawasan protokol kesehatan di masa liburan ini guna menekan penyebaran Covid-19.

"Kami berharap jangan sampai setelah liburan ini efek setelah dua minggunya menimbulkan efek domino panjang ke depannya. Kami harap pandemi ini cepat berakhir," kata dia.

photo
Libur Tahun Baru - (Republika)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement