REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Ibrahim Hafid berharap Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut yang baru saja dilantik oleh Presiden Jokowi memulihkan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu setelah kampus tersebut terdampak tsunami 28 September 2018.
"IAIN Palu menjadi satu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di bawah naungan Kemenag yang hingga saat ini belum pulih sepenuhnya, meski bencana 28 September 2018 telah berlalu dua tahun," ucap Ibrahim Hafid di Palu, Rabu (23/12).
Ibrahim Hafid menegaskan, pemulihan terhadap IAIN Palu sangat penting dilakukan oleh Menag. Pemulihan tersebut dinilai dapat mengembalikan peran perguruan tinggi tersebut dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Selain itu, ujar dia, Menag juga perlu memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan kampus dua IAIN Palu yang terletak di Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi."Dalam rangka mengoptimalkan peran IAIN Palu, maka dukungan untuk pengembangan kampus dua harus diberikan secara penuh kepada IAIN Palu oleh Kemenag," ujar dia.
IAIN Palu telah memiliki lahan seluas kurang lebih 20 hektare area di Desa Pombewe, Kabupaten Sigi, yang saat ini telah mulai dimanfaatkan untuk membangun fasilitas kampus secara perlahan."Keberadaan IAIN Palu sangat penting, tidak hanya dalam rangka menopang upaya pembangunan manusia, tetapi juga membangun kehidupan yang harmonis dan rukun," ungkap Ibrahim Hafid.
Berkaitan dengan itu, Rektor IAIN Palu Prof H Sagaf S Pettalongi MPd menegaskan, IAIN Palu saat ini tengah berupaya mengembangkan kampus di Desa Pombewe, Kabupaten Sigi. Pembangunan ini untuk memaksimalkan peran kampus tersebut di Sulteng termasuk di Kabupaten Sigi.
Pengembangan itu, kata Prof Sagaf, juga untuk memaksimalkan kontribusi dalam pembinaan umat, lewat peran memaksimalkan penerapan moderasi beragama. Dalam rangka mewujudkan kehidupan yang harmonis di Sulteng."IAIN Palu sejauh ini terus memberikan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang toleransi, harmoni,"ujar dia.
Rektor juga menyebut bahwa seluruh komponen civitas akademik IAIN Palu terlibat aktif dalam upaya pencegahan tumbuh dan berkembangnya paham radikalisme dan terorisme di Sulteng. Tujuannya dalam rangka memperkuat NKRI demi Indonesia maju.