REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA --Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai mempersiapkan pemimpin masa depan dari kalangan teknokrat. Hal ini terlihat dari pemilihan sejumlah menteri baru yang memiliki track record profesionalitas, kesuksesan dan keahlian yang mumpuni.
"Kebetulan saja beberapa di antaranya seperti Bu Risma, Sandiaga Uno juga bisa menjadi representasi kekuatan politik, Jadi win-win solution. Teknokrat iya, keterwakilan politik juga iya. ujar Hasan Nasbi Batupahat, Founder Cyrus Network, Rabu (23/12).
Hasan menduga reshufle kabinet kali ini sebagai kode Jokowi agar pondasi pembangunan yang diletakannya saat ini harus dikawal dan disempurnakan oleh pemimpin masa depan dari kalangan teknokrat.
"Bukan mustahil, teknokrat-teknokrat yang hari ini bercokol di kabinet akan jadi calon pemimpin penerus Pak Jokowi berikutnya. Tentu saja kalau mereka punya prestasi dan bisa menjaga integritas," katanya.
Hasan mengatakan, Jokowi juga ingin menggeser perdebatan di masa depan menjadi perdebatan teknokratis, prestasi, dan programatik. Sehingga, tidak ada lagi isu isu populisme seperti agama, nasionalisme dan lain lain yang mengisi ruang publik.
Menurutnya, perdebatan populisme memiliki mutu yang sangat rendah namun besar bahayanya buat bangsa. Menimbulkan perkubuan politik yang sulit untuk dijembatani.
"Makanya hari ini beliau kesampingkan perkubuan politik, masukkan orang-orang yang ahli dan punya btrack record keberhasilan, meskipun berasal dari kubu politik yang berbeda," kata Hasan.