Selasa 22 Dec 2020 18:53 WIB

Ada Klaster Lansia di Panti Werdha, Ini Kata IDI

Kelompok manula sebaiknya jangan berkumpul di tempat dengan ventilasi buruk.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi Covid-19. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) merekomendasikan kelompok lansia di antaranya kelompok manula tidak lagi kumpul-kumpul dalam satu ruangan di panti yang sirkulasinya buruk.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) merekomendasikan kelompok lansia di antaranya kelompok manula tidak lagi kumpul-kumpul dalam satu ruangan di panti yang sirkulasinya buruk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memberikan beberapa rekomendasi terkait munculnya klaster virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) lanjut usia (lansia) di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia, Cengkareng, Jakarta Barat. Rekomendasi terkait kelompok lansia di antaranya kelompok manula sebaiknya tidak lagi kumpul-kumpul dalam satu ruangan di panti yang sirkulasinya buruk.

Ketua Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban tak mau berkomentar secara khusus mengenai munculnya klaster di Panti Werdha Budi Mulia. "Karena saya tidak memeriksa (lansia yang terinfeksi Covid-19), jadi saya tidak tahu," katanya saat dihubungi Republika, Selasa (22/12).

Baca Juga

Namun, ia mengatakan, jika Covid-19 terjadi pada kelompok manula di sebuah panti sosial lansia maka penanganan medisnya harus sama. Ia menambahkan, kalau tanpa gejala maka kemungkinan sembuh hampir 100 persen.

Kendati demikian, dia meminta, sebelumnya harus dikonfirmasi kebenaran apakah ada kelainan yang terjadi di organ tubuhnya. Jika terjadi masalah, Zubairi meminta lebih baik lansia yang terinfeksi Covid-19 harus diopname karena sebagian kondisinya akan menjadi berat.

Apalagi, dia menambahkan, hampir semua lansia memiliki penyakit penyerta (komorbid) dan tergantung tingkat keparahannya. Sebaliknya, dia melanjutkan, jika tidak memiliki komorbid namun terinfeksi virus maka lansia tetap harus diobati dari infeksi.

"Yang penting kalau penularan sudah terjadi maka sudah tidak bisa lagi kumpul-kumpul di ruangan tertutup, apalagi panti wredha kan cukup sering untuk bertemu bareng-bareng. Jadi, sekarang tidak boleh lagi ada pertemuan untuk menghindari penularan meluas," ujarnya.

Ia meminta, para kelompok manula, baik memiliki komorbid maupun tidak, sebaiknya jangan berkumpul di tempat ventilasi buruk. Kemudian, dia melanjutkan, lansia yang memiliki komorbid harus diobati dengan baik. 

Hal yang tidak kalah penting adalah lansia harus menerapkan gaya hidup sehat. Zubairi menyebutkan, para lansia bisa berolahraga dengan jalan pagi. 

"Orang berusia lanjut dengan kemampuan fisik cukup baik bisa melakukan aktivitas fisik 150 menit per pekan, misalnya jalan santai. Kalau lebih kuat, ya, lebih sering olahraganya," katanya.

Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Kristi Wathini menjabarkan kronologi klaster COVID-19 lanjut usia (lansia) dan pegawai Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia, Cengkareng, Jakarta Barat.

"Puskesmas setempat mendapat laporan tiga lansia penghuni panti ditemukan reaktif COVID-19," ujar Kristi di Jakarta, Selasa. Selanjutnya, dilakukan tes usap pada ketiganya, dengan hasil dua orang lansia positif terpapar virus tersebut. "Petugas kesehatan kemudian menelusuri kontak dan melakukan tes usap pada 376 penghuni dan pegawai panti," kata Kristi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement