REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menyatakan Puskesmas Air Manjuto mulai hari ini tutup sementara atau tidak memberikan pelayanan kepada masyarakat di wilayah ini karena ada seorang pegawai di sarana kesehatan ini yang positif COVID-19.
“Hari ini puskesmas tersebut tutup sampai keluar hasil tes usap terhadap tenaga kesehatan yang kontak erat dengan pegawai puskesmas ini yang positif COVID-19,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Desriani di Mukomuko, Senin (21/12).
Puskesmas Air Manjuto sejak beberapa hari yang lalu telah mengumumkan kepada masyarakat untuk menutup atau tidak memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat karena ada seorang pegawai di sarana kesehatan ini yang dinyatakan positif COVID-19.
Desriani mengatakan sejumlah petugas dari Dinas Kesehatan hari ini melakukan penelusuran kontak sekaligus mengambil sampel tes usap terhadap orang yang pernah kontak erat dengan pasien COVID-19 di Puskesmas Air Manjuto.
Ia menyebutkan, kemungkinan seluruh tenaga kesehatan dan pegawai di Puskesmas Air Manjuto menjalani tes usap, termasuk warga yang pernah kontak erat dengan pegawai puskesmas ini yang positif COVID-19.
Kemudian petugas dari Dinas Kesehatan hari ini juga melakukan penulusuran dan pengambilan tes usap terhadap orang yang pernah kontak erat dengan pasien COVID-19 di wilayah Puskesmas Bukit Mulya di Kecamatan Penarik.
Ia menyebutkan tidak kurang dari 90 orang di wilayah Kecamatan Penarik yang akan menjalani tes usap karena kontak erat dengan pasien COVID-19 dan memiliki gejala seperti terjangkit virus corona.
Sementara itu, sejak awal sampai sekarang sebanyak enam puskesmas yang tutup karena ada pasien dan tenaga kesehatan yang positif COVID-19, yakni Puskesmas Pondok Suguh, Puskesmas Kota Mukomuko, Puskesmas Penarik, Puskesmas Air Rami, Puskesmas Lubuk Sanai, dan Puskesmas Lubuk Pinang.
Ia menyatakan salah satu upaya pencegahan penularan virus corona di daerah ini dengan cara menutup sementarapuskesmas sampai keluar hasil tes usap terhadap pasien dan tenaga kesehatan di puskesmas itu.