REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Satu unit motor kendaraan roda dua hilang saat belangsungnya demonstrasi di depan Polresta Tasikmalaya, Jumat (18/12). Motor tersebut merupakan milik salah satu peserta aksi demo yang menuntut transparansi kasus penembakan enam orang laskar Front Pembela Islam (FPI), itu.
Pemilik kendaraan itu, Wanda Siti Padilah (16 tahun) mengaku mengikuti aksi itu sejak dimulai di Masjid Agung Tasikmalaya. Ia bersama kakaknya ikut aksi sampai Polresta Tasikmalaya.
Lantaran massa aksi berjumlah ribuan, Wanda memarkir motor jauh dari lokasi demonstrasi, sekira 200 meter dari Polresta Tasikmalaya. "Parkir di sini, lalu saya jalan ke Polres. Sekitar 30 menit balik, sudah hilang," kata dia.
Menurut dia, banyak kendaraan peserta aksi yang juga diparkir di samping motornya. Namun, hanya motornya yang hilang di pinggir Jalan Letnan Harun tersebut.
"Motor saya Beat, STNK-nya ada di dalam jok," kata dia.
Ketika mengetahui motornya hilang, ia bertanya kepada orang-orang yang ada di tempat kejadian perkara (TKP). Namun, tak ada orang yang melihat motornya.
Wanda pun langsung melaporkan kejadian itu kepada aparat kepolisian. Polisi yang mendatangi lokasi langsung melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi.
Orang tua anak itu, Wawan (50) mengaku tak tahu anaknya itu mengikuti aksi. Namun, tiba-tiba ia ditelepon anaknya bahwa motor yang dibawa sudah hilang di dekat lokasi aksi.
"Bilangnya mau cari baju, sama mau lihat demo. Saya kaget motor hilang. Itu juga motor gadean," kata dia.