Jumat 18 Dec 2020 23:22 WIB

Pemkot Batam Buka Museum Batam Raja Ali Haji

Museum itu menampilkan sejarah peradaban Batam sejak zaman dulu hingga kini.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau membuka Museum Kota Batam Raja Ali Haji. Museum ini dibuka bertepatan dengan peringatan Hari Jadi ke-191 kota setempat, Jumat (18/12).

Wali Kota Batam Muhammad Rudi membuka tirai sketsa wajah Raja Isa bin Raja Ali atau Nong Isa, sebagai petanda pembukaan museum itu. Nong Isa adalah penerima mandat Sultan Abdul Rahman Muazzam Syah dari Kesultanan Lingga, untuk memerintah kawasan Nongsa dan sekitarnya pada 18 Desember 1829. Pemerintahan Nong Isa itu menjadi tonggak lahirnya Kota Batam.

Baca Juga

Wali Kota berharap, kehadiran museum mampu menjadi destinasi wisata baru di daerah setempat, selain menjadi wahana pembelajaran sejarah. Ia juga menginginkan agar koleksi benda-benda bersejarah bertambah sehingga sejarah kota kepulauan itu dapat terdeskripsikan dengan baik di dalam Museum Batam Raja Ali Haji.

"Kita berharap, benda bersejarah peninggalan Batam yang belum ada, bisa segera masuk di museum ini," kata dia.

Dia mengingatkan agar pengunjung museum menerapkan protokol kesehatan saat berkunjung, dan dalam kehidupan sehari-hari. "Semua wajib memakai masker, sambil menunggu vaksin datang. Kita berharap ekonomi Batam segera bangkit kembali," kata dia.

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengatakan Museum Batam Raja Ali Haji merupakan kado istimewa pada peringatan Hari Jadi ke-191 Kota Batam. Pemkot Batam, kata dia, berkomitmen melengkapi koleksi museum.

"Kami pacu untuk mencari koleksi yang diperlukan, misalnya sejarah awal pengembangan Batam dan sebagainya," kata dia.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata, menyatakan Museum Raja Ali Haji sudah didaftarkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Museum itu menampilkan sejarah peradaban Batam sejak era Kerajaan Riau Lingga, Belanda, Temenggung Abdul Jamal, Jepang, Kemerdekaan Indonesia, Pemerintah Kabupaten Kepri, Otorita Batam, kepemimpinan BJ Habibie, Kota Administratif, masuk Sejarah Astaka, Khazanah Melayu, hingga kini.

"Kami mengambarkan sesudah dan sebelum after infrastruktur Batam, di bawahnya ada masa kota administrasi," kata dia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement