Kamis 17 Dec 2020 18:32 WIB

Wiku: Kasus Aktif Melonjak Pekan Ini

Protokol kesehatan adalah kunci untuk menekan laju penularan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Gita Amanda
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, angka kasus aktif mengalami lonjakan yang cukup tinggi selama beberapa pekan terakhir ini.
Foto: Wika
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, angka kasus aktif mengalami lonjakan yang cukup tinggi selama beberapa pekan terakhir ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, angka kasus aktif mengalami lonjakan yang cukup tinggi selama beberapa pekan terakhir ini. Per 13 Desember, kasus aktif nasional menyentuh angka 15,08 persen yang lebih tinggi dibandingkan angka tertinggi kasus aktif pada November kemarin.

“Tentunya ini bukan perkembangan yang diharapkan,” kata Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (17/12).

Baca Juga

Pada bulan lalu, rata-rata kasus aktif di tingkat nasional yakni sebesar 12,8 persen dengan angka tertinggi mencapai 13,78 persen. Sedangkan pada bulan ini, rata-rata kasus aktif hingga 13 Desember telah mencapai 14,39 persen.

Menurut Wiku, meningkatnya angka kasus aktif pada bulan ini karena tingginya peningkatan penambahan kasus positif harian serta angka kesembuhan yang mengalami perlambatan. Karena itu, ia meminta seluruh lapisan masyarakat bekerja sama mengubah kondisi ini sehingga angka kasus aktif tak terus menerus bertambah.

“Protokol kesehatan adalah kunci untuk menekan laju penularan. Sehingga penambahan kasus positif harian tidak semakin tinggi, dengan begitu angka kasus aktif dapat ditekan,” ujar dia.

Wiku juga meminta kepada pemerintah daerah agar betul-betul memperhatikan kualitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan angka kesembuhan. Dalam kesempatan ini, Wiku juga memaparkan penambahan kasus positif pada hari ini yang mencapai 7.354, dengan jumlah kasus aktif sebesar 97.139 atau 15,1 persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement