Rabu 16 Dec 2020 22:37 WIB

Bandar Lampung Keluar dari Zona Merah Covid-19

Hl ini bukan berarti kasus Covid-19 di Kota Bandar Lampung mulai landai.

 Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, keluar dari zona merah menjadi zona oranye, setelah sekitar dua bulan ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai daerah dengan resiko kenaikan kasus Covid-19 tinggi.(ilustrasi).
Foto: ARDIANSYAH/ANTARA FOTO
Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, keluar dari zona merah menjadi zona oranye, setelah sekitar dua bulan ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai daerah dengan resiko kenaikan kasus Covid-19 tinggi.(ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, keluar dari zona merah menjadi zona oranye, setelah sekitar dua bulan ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai daerah dengan resiko kenaikan kasus Covid-19 tinggi.

"Perubahan zona merah ke oranye ini penilaian dari pusat, ya kita bersyukur," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Edwin Rusli, di Bandar Lampung, Rabu (16/12).

Meski begitu, dia menyebut hal ini bukan berarti kasus Covid-19 di Kota Bandar Lampung sudah mulai landai sebab zona oranye juga termasuk penyebaran virus corona masih cukup tinggi. "Daerah dengan zona oranye ini kan kasusnya masih tinggi juga, kalau kami maunya Banda Lampung ke warna kunging atau hijau,"  kata dia.

Untuk kembali ke zona kuning atau hijau, pihaknya akan terus mengintensifkan pengawasan protokol kesehatan. Dinkes Bandar Lampung juga terus mengimbau masyarakat agar patuh dalam memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan (3M).

"Kami minta masyarakat tetap patuh terhadap protokol kesehatan dan kami berusaha dengan melakukan tracing, testing, dan treatment (3T) sehingga dapat menekan angka kasus Covid-19 di Bandar Lampung," kata dia.

Berdasarkan data Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lampung pada Rabu (16/12) Kota Bandar Lampung yang sebelumnya berwarna merah berubah menjadi warna oranye. Untuk pasien konfirmasi positif Covid-19 di Kota Bandar Lampung, Bappeda setempat mencatat hingga kini berjumlah 2.290 orang. Rinciannya pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 1.360 orang dengan kasus kematian 166 orang.

                               

                   

                           

               

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement