Rabu 16 Dec 2020 20:33 WIB

Alasan JNE Tarik Video Ucapan dari Haikan Hasan

JNE mendapat ucapan selamat ulang tahun dari berbagai tokoh.

Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi.
Foto: Republika/Prayogi
Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan ekspedisi PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) mengakui telah melakukan penarikan video ucapan selamat ulang tahun ke-30 JNE dari Ustaz Haikal Hasan di akun media sosial mereka. Vice President of Marketing JNE Eri Palgunadi mengatakan penarikan (take down) video tersebut adalah upaya perusahaan menghindari keributan masyarakat di media sosial tersebut.

"Kami menghindari keributan atau keriuhan di media sosial yang semakin lama, semakin ramai. Itu saja sebenarnya," ujar Eri, saat ditemui wartawan, di Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Eri menambahkan, penarikan video bukan berarti mereka takut video tersebut dapat mengonfirmasi isu tentang adanya afiliasi perusahaan dengan Haikal Hasan. Menurut Eri, JNE juga mendapat ucapan selamat ulang tahun dari berbagai tokoh lainnya, termasuk dari mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang sekarang menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina, dan juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Kami mendapat ucapan selamat ulang tahun dari semua tokoh. Bapak Haikal Hasan adalah salah satu yang memberikan ucapan selamat ulang tahun. Tapi, ada juga tokoh-tokoh lain. Itu semuanya untuk ulang tahun ke-30," kata Eri.

Eri juga membantah isu adanya saham JNE yang dimiliki Ustaz yang akrab disapa Babeh Haikal itu. Menurut Eri, saham JNE memang dimiliki oleh sejumlah nama. Namun, nama Haikal Hasan tidak ada di dalam daftar pemilik saham perusahaan tersebut.

Hal senada ditegaskan lagi oleh Direktur Utama JNE Mohamad Feriadi. Menurut bos JNE itu, kepemilikan saham JNE saat ini ada enam orang, antara lain dirinya mewakili keluarga besar pendiri JNE, almarhum Soeprapto Suparno, kemudian Komisaris Utama JNE sekaligus pendiri Johari Zein, dan Direktur Keuangan JNE Chandra Fireta. Tiga orang lainnya, yaitu Marcellinus Kuncoro Adhi, Hui Mariawati dan saham keluarga pendiri JNE, almarhum Soelasmo Soeparno yang saat ini jatuh kepada putrinya Mirta Akbari.

Advokat senior Hotman Paris Hutapea selaku penasihat hukum JNE, kepada wartawan menyatakan agar memaklumi tindakan penarikan video ucapan selamat tersebut.

Hotman mengatakan, JNE bukan ingin mencari musuh dengan Haikal Hasan maupun para simpatisannya yang mungkin merasa tersinggung dengan penarikan video ucapan selamat ulang tahun dari Babeh Haikal tersebut.

Tindakan JNE, menurut Hotman, hanya bagian dari upaya mendinginkan suhu politik yang saat ini sedang memanas. "Kebetulan kan suhu politik sedang memanas ya. Anda juga akui itu, Anda juga jangan tenang-tenang saja, ya. Jadi sebaiknya memang hal-hal yang menimbulkan polemik, tidak salah dong di-take down. Itu saja," kata Hotman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement