Senin 14 Dec 2020 19:40 WIB

Kemenkes: Hampir 30 Ribu Tenaga Medis Dilatih Vaksinasi

Kemenkes mengikuti arahan Presiden untuk meningkatkan frekuensi simulasi vaksinasi.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Agus Yulianto
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 kepada seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) saat simulasi.
Foto: Nyoman Hendra Wibowo/ANTARA
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 kepada seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) saat simulasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyebutkan telah menyiapkan nyaris 30.000 tenaga medis untuk program vaksinasi Covid-19. Hingga per 5 Desember 2020, tercatat ada 12.408 tenaga medis sudah menjalani pelatihan langsung di 21 provinsi. Sementara workshop penyiapan vaksinasi juga dilakukan untuk 29.635 orang di 34 provinsi. 

"Artinya, semuanya berjalan sesuai dengan rencana kita dan insya Allah kesiapan itu kita jaga dari sisi jumlah, dari sisi proporsional, dari semua provinsi akan tercakup," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi dalam dialog yang disiarkan di kanal Sekretariat Presiden, Senin (14/12). 

Kemenkes, ujar Oscar, mengikuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meningkatkan frekuensi simulasi vaksinasi di daerah. Beberapa titik yang telah menjalankan simulasi vaksinasi antara lain Kota Bogor, yang dihadiri Presiden Jokowi, dan Kabupaten Bekasi yang dihadiri Wapres Maruf Amin. 

"(Dengan simulasi) baru kita tahu ada satu persoalan yang harus kita perbaiki, ada masalah yang kurang. Ya namanya ini pekerjaan besar ya," kata Oscar. 

Persiapan vaksinasi Covid-19 tak hanya berkaitan dengan tenaga vaksinator dan produk vaksinnya saja. Namun, juga mencakup infrastruktur lain seperti alat pelindung diri (APD) dan rantai dingin atau cold chain untuk distribusi. 

Oscar mengakui, fasilitas penyimpanan vaksin melalui cold chain memang menjadi tantangan yang dihadapi pemerintah dalam mengirimkan vaksin ke daerah. Apalagi, Indonesia punya kondisi geografis yang cukup menantang. 

Oscar juga menekankan, pentingnya pemahaman para vaksinator dan tenaga medis di daerah mengenai seluk beluk vaksin. Mereka diharapkan menjadi juru kampanye kepada masyarakat mengenai pentingnya vaksin, termasuk menjawab pertanyaan yang muncul dari masyarakat seperti soal kehalalan vaksin. 

"Kita ingin bahwa teman-teman paham, betapa pentingnya vaksinasi ini. Pemahaman kita tentang kehalalan juga sudah kita upayakan penguatan dengan MUI misalnya. Akan diberikan pengetahuan kepada teman-teman daerah untuk dapat komunikasikan," kata Oscar. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement