REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali melalui Dinas Kesehatan setempat menyebutkan, perkembangan data terkonfirmasi positif Covid-19 hingga Ahad (13/12), bertambah 46 kasus. Saat ini, jumlah total kasus positif Covid-19 Boyolali naik menjadi sebanyak 2.493 kasus.
"Penambahan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Boyolali hingga Sabtu (12/12) malam ada 46 kasus, sedangkan pasien yang dinyatakan sembuh 33 kasus," kata Kepala Dinkes Boyolali dr Ratri S Survivalina di Boyolali, Jawa Tengah, Ahad.
Ia menjelaskan, dari 46 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Boyolali tersebut tersebar di 21 kecamatan. Sedangkan hanya satu wilayah yakni Kecamatan Sawit yang tidak ada.
"Penambahan kasus baru Covid-19 di Boyolali rata-rata berasal dari klaster-klater yang sudah ada sebelumnya," katanya.
Ia mengatakan, dari 2.493 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Boyolali tersebut yang masih dirawat di rumah sakit sebanyak 164 kasus. Kemudian, isolasi mendiri sebanyak 283 kasus, pasien yang sudah dinyatakan sembuh 1.966 kasus, dan meninggal dunia 80 kasus.
"Jumlah kasus pasien sembuh Covid-19 di Boyolali mencapai 1.966 orang atau sekitar 78,8 persen, sedangkan meninggal dunia akibat Covid-19 sebanyak 80 orang atau sekitar 3,2 persen," katanya.
Dia mengatakan, perkembangan klaster Covid-19 di Boyolali hingga saat ini, sudah berkurang banyak setelah bertambahnya pasien yang sembuh dari hasil evaluasi tes usap. Klaster yang masih aktif terkonfirmasi positif Covid-19 saat ini tinggal 9 klaster yakni klaster tempat kerja dan keluarga.
"Kendati demikian, skoring Indeks Kesehatan Covid-19 di Boyolal yakni 1,85 persen sehingga masuk zona resiko sedang atau warga oranye," katanya.
Menyinggung soal penambahan kasus Covid-19 usai Pilkada Boyolali 2020, kata dia, belum ada penambahan kasus terkonfirmasi positif yang berarti. Namun, sudah ada instruksi dari Pemerintah Provinsi jawa Tengah, setelah tujuh haripPilkada supaya melakukan skrining yang lebih luas lagi terutama kepada anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Kendati demikian, pihaknya meminta masyarakat pada masa adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19 di Boyolali tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan. Hal ini, penting guna menghindari penularan Covid-19. Memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun (3M) terus dijalankan.