Kamis 10 Dec 2020 17:07 WIB

Anggota DPR Usul Pejabat Jadi yang Pertama Divaksin

Hal itu guna meyakinkan publik karena vaksinasi masih menunggu izin BPOM.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Suasana Rapat Kerja (Raker) antara Menkes, Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional, Badan POM, Satgas Penganan COVID-19 dan Direktur Utama PT. Bio Farma dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (10/12/2020). Rapat tersebut membahas persiapan vaksinasi COVID-19 dan sumber pembiayaannya serta regulasi pendukung program vaksinasi nasional.
Foto: RDP PERSIAPAN VAKSINASI COVID-19
Suasana Rapat Kerja (Raker) antara Menkes, Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional, Badan POM, Satgas Penganan COVID-19 dan Direktur Utama PT. Bio Farma dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (10/12/2020). Rapat tersebut membahas persiapan vaksinasi COVID-19 dan sumber pembiayaannya serta regulasi pendukung program vaksinasi nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi IX DPR dari Fraksi PKS Ansory Siregar mengusulkan para pejabat seperti presiden, wakil presiden, menteri, anggota DPR dan MPR menjadi yang lebih dahulu mendapatkan vaksinasi.

Ansory memperkirakan jumlah pejabat tersebut tak lebih dari 4.000 orang dan termasuk sedikit dibandingkan jumlah vaksin yang sudah datang yang sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19. Hal ini juga menjadi upaya dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap program vaksinasi.

Baca Juga

Hal ini Ansory sampaikan saat rapat kerja Komisi IX DPR dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (10/).

"Biar tidak ada pertanyaan di tengah-tengah masyarakat, bagaimana kalau pejabat-pejabat yang mulai dulu? " ucap Ansory. 

Ansory menilai vaksinasi terhadap pejabat yang lebih dahulu ketimbang masyarakat juga bentuk tanggung jawab dan kepemimpinan dalam mensukseskan program vaksinasi. Terlebih, program vaksinasi masih menunggu persetujuan dari BPOM.

"Kalau ibu (Kepala BPOM) sudah oke, kami tidak ada masalah. Hanya 3.000 atau 4.000 pejabat dari 1,2 juta (vaksin). Tidak ada salahnya kita duluan," kata Ansory. 

Ansory berharap usulan ini diteruskan Menkes Terawan kepada Presiden Joko Widodo. Selain para pejabat, Ansory juga mengusulkan tokoh agama dan tokoh masyarakat menjadi prioritas pertama yang mendapat vaksin. 

"Ini usul saya saja, mohon disampaikan kalau ada rapat dengan presiden. Pejabat didahulukan agar masyarakat bilang, "Oh iya pemimpin-pemimpin kami tidak ragu lagi, kami ikuti"," kata Ansory menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement