Kamis 10 Dec 2020 13:35 WIB

Vaksinasi Mandiri 75 Juta Orang akan Rampung dalam 6 Bulan

Ada 10.914 titik RS dan klinik di Indonesia yang menjadi tempat vaksinasi mandiri.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sekaligus Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin mengatakan BUMN mendapat penugasan melakukan vaksinasi mandiri terhadap 75 juta orang dengan kebutuhan vaksin sebanyak 150 juta dosis vaksin.
Foto: istimewa
Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sekaligus Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin mengatakan BUMN mendapat penugasan melakukan vaksinasi mandiri terhadap 75 juta orang dengan kebutuhan vaksin sebanyak 150 juta dosis vaksin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sekaligus Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin mengatakan BUMN mendapat penugasan melakukan vaksinasi mandiri terhadap 75 juta orang dengan kebutuhan vaksin sebanyak 150 juta dosis vaksin. Satu orang akan mendapat dua kali suntikan vaksin.

Budi menyampaikan BUMN selalu berkoordinasi dengan tim dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk memastikan semua prosedur dan database terintegrasi dengan Kemenkes. "Khusus vaksin mandiri, kami sudah menerima data 75 juta orang dan sebaran di seluruh provinsi," ujar Budi saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (10/12).

Baca Juga

Dalam data awal yang diterima, Jawa Barat menjadi yang tertinggi dengan 15 juta orang, kemudian Jawa Timur sebanyak 11 juta orang, dan Jawa Tengah sebanyak 9 juta orang. Sementara DKI Jakarta sebanyak 3 juta orang.

Budi menyampaikan tim BUMN juga sudah bekerja sama dengan seluruh rumah sakit (RS) dan klinik milik pemerintah, BUMN, maupun swasta dalam program vaksinasi mandiri. Budi menyebut sudah ada 10.914 titik RS dan klinik di seluruh Indonesia yang menjadi tempat vaksinasi mandiri.

"RS dan klinik milik BUMN hanya ada 70 RS dan 400 klinik jadi harus kerja sama dengan swasta agar bisa melakukan vaksinasi mandiri secara maksimal," ucap Budi.

Budi mengatakan tim BUMN sedang melakukan asesmen awal terhadap 10.914 RS dan klinik tersebut untuk melihat kesiapan dalam melakukan vaksinasi mandiri. Budi menyebut, data awal menyebutkan, baru 600 RS dan Klinik yang telah siap menjalankan vaksinasi mandiri.

"Kita asumsikan kalau RS bisa vaksin 300 orang per hari, kalau klinik bisa 100 orang per hari. Hitungan awal, kami bisa vaksin 16 juta orang per bulan, maka untuk target vaksin mandiri 75 juta bisa tercapai dalam lima hingga enam bulan," ungkap Budi.

Budi melihat persoalan utama bukan pada aspek distribusi maupun penyuntikan lantaran BUMN farmasi sebelumnya telah mampu melakukan hal tersebut. Budi menilai kendala terbesar dalam percepatan program vaksinasi mandiri terletak pada aspek produksi vaksin itu sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement