Kamis 10 Dec 2020 10:55 WIB

Tiga Pasien Covid-19 Meninggal Belum Pernah ke Luar Bangka

Ketiga pasien yang meninggal itu termasuk dalam kategori transmisi lokal

Pasien terkonfirmasi COVID-19 menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Bangka Tengah di Wisma Karantina, Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (9/12/2020). Sebanyak 11 pasien terkonfirmasi COVID-19 memberikan hak pilihnya dalam Pilkada Bangka Tengah.
Foto: ANTARA/Anindira Kintara
Pasien terkonfirmasi COVID-19 menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Bangka Tengah di Wisma Karantina, Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (9/12/2020). Sebanyak 11 pasien terkonfirmasi COVID-19 memberikan hak pilihnya dalam Pilkada Bangka Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA -- Tiga pasien Covid-19 di Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meninggal dunia sejak munculnya kasus virus jenis baru corona di daerah itu.

"Sampai dengan sekarang total pasien Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak tiga orang masing - masing inisial M (67) dan S (51) asal Kecamatan Mendo Barat serta Ne (49) berasal dari Kecamatan Belinyu," kata juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bangka Boy Yandra di Sungailiat, Kamis (10/12). 

Dia mengatakan, ketiga pasien yang meninggal itu termasuk dalam kategori transmisi lokal karena tidak memiliki riwayat perjalanan dari luar pulau Bangka. Karena itu, dia menjelaskan, penyebaran kasus Covid-19 sudah merata di wilayah kecamatan meskipun dengan angka kasus berbeda.

"Penyebaran kasus virus jenis baru corona sudah merata di semua kecamatan dan tercatat Kecamatan Sungailiat berada pada angka kasus terbanyak mencapai 151 kasus," jelas Boy Yandra.

Jumlah kasus terendah di Kecamatan Puding Besar dengan satu kasus dan sudah dinyatakan sembuh. Sementara itu,  Kecamatan Bakam terdapat dua kasus dengan satu sudah sembuh.Berdasarkan data dari pusat informasi Covid-19 Kabupaten Bangka, sampai dengan hari ini total kasus Covid-19 mencapai 355 kasus. Sebanyak 255 kasus sudah dinyatakan sembuh atau masih terdapat 100 orang menjalani perawatan kesehatan.

"Dari jumlah kasus itu sebagian besar penyebarannya adalah dari status orang tanpa genjala atau membuktikan tingginya transmisi lokal," kata dia.

Menurut dia, pihak BPBD dan dinas kesehatan serta dari lembaga terkait lainnya seperti TNI, Polri termasuk tenaga relawan terus memaksimalkan pencegahan penyebaran kasus dengan meningkatkan pemahaman penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat.

"Pencegahan kasus Covid-19 harus dilakukan secara terpadu termasuk pula komitmen masyarakat untuk melakukan hal serupa sehingga dapat memutus mata rantai penyebaran virus jenis baru corona," ujar Boy.

Boy Yandra mengingatkan seluruh pelaku perjalanan dari luar pulau Bangka untuk melakukan isolasi mandiri selama beberapa hari dan melakukan rapid test pada hari ke 10.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement