REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO--Pemerintah Kabupaten Banyumas, terus membenahi kesiapan rumah sakit di daerahnya dalam menangani kasus Covid 19. Selain menambah kapasitas rawat inap dan mengevakuasi pasien yang sudah mulai sembuh ke tempat karantina, Pemkab Banyumas juga akan menambah kapasitas tes PCR.
"Kita akan upayakan agar RSUD Banyumas juga bisa melakukan tes PCR. Mudah-mudahan pada 20 Desember 2020 besok, laboratorium di RSUD Banyumas sudah bisa melayani tes PCR,'' jelas Bupati Banyumas Achmad Husein, Senin (7/12).
Dia menyebutkan, untuk sementara kapasitas tes PCR di RSUD Banyumas diharapkan bisa melayani 300 sampel swab sehari. "Ini untuk meningkatkan kapasitas tes PCR di Banyumas agar sampel swab yang diperiksa bisa makin banyak," jelasnya.
Saat ini, layanan tes PCR di Kabupaten Banyumas sudah bisa dilakukan di beberapa tempat. Selain di RSU Margono Soekarjo, laboratorium Unsoed juga bisa melakukan tes serupa. Namun kapasitas pemeriksaan terbanyak, dilakukan di RSU Margono Soekarjo karena melayani sampel swab dari berbagai daerah di eks Karesidenan Banyumas.
Dia menyebutkan, kapasitas tes PCR di RSU Margono Soekarjo hanya sebanyak 1.500 spesimen swab per hari. Sementara sejak awal Desember 2020 lalu, antrian bisa mencapai 5.000 specimen per hari, sehingga waktu tunggu hasil pemeriksaan juga menjadi lebih lama. "Dari 5.000 spesimen swab yang masuk ke RSU Margono, hanya 1.500 spesimen yang berasal dari Banyumas. Lainnya berasal dari luar Kabupaten Banyumas," jelasnya.
Berdasarkan pertimbangan itu, Bupati menilai perlu dipersiapkan laboratorium tambahan di Banyumas yang bisa melakukan tes PCR."Alternatifnya, di RSUD Banyumas. Kita sudah siapkan, Insya Allah siap pada 20 Desember 2020 nanti," jelasnya.
Terkait perkembangan kasus Covid 19 di Banyumas, Bupati menyatakan, saat ini kepadatan pasien Covid 19 di rumah sakit rujukan relatif sudah mulai terurai. Hal ini menyusul adanya kebijakan, agar pasien yang sudah mulai sembuh atau gejalanya sudah relatif ringan, bisa dipindahkan ke lokasi isolasi di tempat karantina di Baturraden.
Namun dia juga menyatakan, yang masih mendapat perhatian adalah mengenai masih tingginya angka kematian. Dia menyebutkan, sejak tanggal 1 Desember 2020 hingga Senin (7/12) siang ini, tercatat ada sebanyak 31 pasien Covid 19 yang meninggal. "Ini berarti lebih dari empat orang per hari yang meninggal akibat Covid 19," jelasnya.
Untuk itu, dia meminta agar masyarakat terus meningkatkan kedisiplinan terhadap upaya pencegahan penularan penyakit ini. Terlebih bagi pasien yang memiliki penyakit penyerta atau Komorbid. "Kita semua harus melindungi keluarga kita yang sudah sepuh, atau yang memiliki penyakit penyerta," katanya.
Dia juga menyatakan, sampai saat ini Pemkab Banyumas masih menutup obyek wisata milik Pemkab dan melakukan pengetatan aktivitas masyarakat. Antara lain, warga Banyumas masih dilarang untuk menggelar pesta hajatan. "Bagaimana pun, pesta hajatan ini sulit untuk mengatur protokolnya," katanya.