REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila bekerja sama dengan PW Fatayat NU menyuarakan Jihad Pangan bagi keluarga Sahabat Fatayat se-Yogyakarta. Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Yudian Wahyudi dalam sambutannya secara daring menyampaikan gerakan jihad Pangan adalah aktualisasi Pancasila dalam tindakan di lingkungan keluarga sebagai wujud sila kelima keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
"Jihad Pangan yang disuarakan oleh Fatayat NU bersama BPIP adalah wujud dari Pancasila dalam tindakan, dalam rangka mewujudkan keadilan sosial untuk mengatasi persoalan pangan sehingga lebih mandiri untuk lingkungan keluarga" kata Yudian saat membuka secara daring, Sabtu (5/12).
Senada dengan hal tersebut, ketua Fatayat NU se Jogyakarta Fatimatul Husnah menyampaikan bahwa tujuan Jihad Pangan adalah untuk mengurangi ketergantungan pangan dari luar."Tujuan Jihad Pangan adalah untuk mengurangi ketergantungan pangan dari luar serta menumbuhkan solidaritas dengan mengkampanyekan gerakan menanam dimulai dari lingkungan keluarga," ujar Fatimatul.
Rangkaian kegiatan Jihad Pangan BPIP-Fatayat NU di elenggarakan di Yogyakarta mulai tanggal 2 Desember, berlanjut ke Kabupaten Bantul tanggal 3 Desember, Kabupaten Kulon Progo tanggal 4 Desember dan berakhir di Kabupaten Gunung Kidul tanggal 5 Desember 2020.
Deklarasi Jihad Pangan adalah puncak dari kegiatan bercocok tanam atasi pandemi yang telah di Kampanyekan sejak September 2020 lalu. Pada rangkaian kegiatan yang bertemakan "Membangun Keluarga Berwawasan Pancasila untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Keluarga" BPIP dan PW Fatayat NU membagikan 120 bibit Pohon Produktif dan sayuran beserta pupuk untuk di tanam pada pekarangan keluarga.