REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Bencana longsor dan pergerakan tanah melanda Desa Sukabungah Kecamatan Campakamulya, Kabupaten Cianjur, Kamis (3/12). Dampaknya puluhan rumah warga di lokasi tersebut terdampak dan sebagian di antaranya harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Data yang diperoleh dari aparat Desa Sukabungah menyebutkan, warga yang terdampak bencana itu mencapai sebanyak 104 jiwa. "Longsor terjadi di beberapa kampung setelah diguyur hujan deras selama beberapa jam," ujar Kepala Desa Sukabungah E Juanan kepada wartawan, Kamis (3/12).
Kejadian tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Wilayah yang terdampak longsor, di antaranya Kampung Cikaung, Kampung Ciherang Girang, Kampung Walagar, dan Kampung Kereman.
Dalam peristiwa ini lanjut Juanan, tidak menimbulkan korban jiwa namun beberapa rumah rusak akibat tertimpa material longsoran. Selain itu puluhan rumah terancam karena terjadi retakan tanah sepanjang aliran sungai di desa tersebut.
Data sementara ungkap Juanan, ada sebanyak 104 orang warga mengungsi ke tempat lebih aman. Mereka mengungsi mulai dari madrasah hingga rumah kerabatnya. Juanan menuturkan, ada sebanyak 50 rumah yang terancam dan 104 warga terpaksa mengungsi. Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Irfan Sopyan menerangkan, longsor dan retakan tanah juga mengakibatkan jembatan penghubung antar kampung terputus dan satu masjid rusak.
"Kami sudah berkoordinasi dengan intansi terkait untuk memberikan logistik dan memperbaiki jembatan yang putus," kata Irfan.
Selain itu tim sudah meluncur ke lokasi untuk melakukan pendataan dan berkomunikasi dengan dinas terkait. Tujuannya agar aktivitas warga tidak terhambat akibat jembatan yang putus.