REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono menegaskan situasi di Tanah Papua cukup kondusif. Meski The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang diprakarsai oleh Tokoh Pembebasan Papua Barat, Benny Wenda telah mendeklarasikan kemerdekaan Papua. Disebutnya deklarasi tersebut hanya sebuah propaganda.
“Itu propaganda. Karena sampai saat ini Papua maupun Papua Barat masih sah di bawah NKRI. Dan hal ini sudah final, tidak ditawar-tawar lagi,” tegas Awi dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (2/12).
Menurut Awi, propaganda tersebut sengaja dibuat untuk memprovokasi situasi di sana jadi kacau. Sebab, deklarasi dirasa tidak kuat dampaknya, mengingat Wenda diklaim masih berada di Inggris. Maka, ia mengimbau masyarakat, khususnya masyarakat Papua agar tidak termakan provokasi Wenda karena Tanah Papua sampai sekarang dan hingga nanti akan tetap jadi bagian Indonesia.
“Di Papua, 1 Desember situasi pemerintahan (Indonesia) berjalan dengan lancar. Tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan. Sampai hari ini di Papua situasi Kamtibmas aman kondusif,” terang Awi.
Sebelumnya, Benny Wenda mendeklarasikan Pemerintah Sementara West Papua. Pemerintah Sementara ini dikalim memiliki konstitusi, hukum, dan pemerintahan sendiri sekarang. Maka sepatutnya negara Indonesia angkat kaki. Ia pun mengklaim menjadi presiden sementara Republik Papua Barat.
“Kami siap untuk mengambil alih wilayah kami, dan kami tidak akan lagi tunduk pada aturan militer ilegal Jakarta. Mulai hari ini, 1 Desember 2020, kami mulai menerapkan konstitusi kami sendiri dan mengklaim kembali tanah kedaulatan kami,” ungkap Benny Wenda di laman resmi ULMWP.