REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia La Nyalla Mattalitti mengajak semua pihak yang memiliki perbedaan pendapat dengan Pemerintah, khususnya kepada Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, untuk tabayun. Tujuannya agar tidak merugikan orang lain.
Pernyataan itu disampaikan Ketua DPD RI, menanggapi peristiwa sekelompok orang yang mengepung rumah ibunda Mahfud MD, Siti Khotijah, di Pamekasan, Madura, Jawa Timur pada Selasa (1/12). "Bila memang ada perbedaan pendapat, masyarakat bisa melakukan tabayun dengan pemerintah. Jangan melakukan tindakan yang dapat merugikan orang lain," ujar La Nyalla dalam pernyataan tertulis, di Jakarta, Rabu (2/12).
Sekelompok orang mendatangi rumah ibu Mahfud yang sudah berusia 90 tahun. Selain ibu Mahfud, di rumah tersebut juga terdapat kakak Mahfud yang berusia 70 tahun beserta dua orang, yaitu perawat dan pekerja rumah tangga. Dari pengakuan keluarga, ibu Mahfud sempat ketakutan saat rumahnya dikepung sekelompok massa yang mencari keberadaan Mahfud.
Puluhan orang, yang bergabung dalam kelompok itu, mengepung rumah ibunda Mahfud untuk menyampaikan ketidaksetujuan mereka pada pernyataan Mahfud MD, yang diduga terkait Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. La Nyalla mengatakan dia tak menghendaki kejadian itu menimpa orang tua seperti ibunda Mahfud Md. Karena, menurut dia, orang tua seharusnya dihormati bukan ditakut-takuti.
"Kita harus menghormati orang tua. Bila memang ada ketidaksetujuan dengan Pak Mahfud, bisa disampaikan lewat cara-cara yang lebih sesuai. Tidak dengan mendatangi kediamannya, apalagi di rumah ibunda Pak Mahfud yang sudah sepuh," ujar La Nyalla.
Senator asal Daerah Pemilihan Jawa Timur itu mengajak tokoh masyarakat dan tokoh agama, khususnya yang berada di Madura, agar menekankan tabayun kepada masyarakat agar kejadian serupa tidak terulang. Ia pun mengimbau masyarakat menyampaikan aspirasi mereka melalui lembaga legislatif yang memang bertugas untuk itu, termasuk para senator DPD RI.
"Saya mengajak para alim ulama, para habib, dan kiai-kiai untuk mengimbau umatnya untuk menekankan tabayun. Gunakan sarana yang ada, termasuk kami para senator apabila ada ketidaksetujuan terhadap pemerintah," kata La Nyalla.
La Nyalla memastikan bahwa DPD RI akan menyampaikan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah. Masyarakat bisa menggunakan saluran para anggota DPD, sebagai perwakilan daerah masing-masing. "Para senator pasti akan hadir untuk rakyat. Oleh karena itu, sampaikan aspirasi lewat perwakilan DPD yang ada di daerah. Kami pasti akan sampaikan kepada pemerintah supaya bisa kita carikan solusi bersama," ujar La Nyalla.