REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Taj Yasin Maimoen bakal meramaikan bursa pencalonan Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), pada Muktamar IX PPP di Makassar, Desember 2020 ini. Putra Kiai Haji Maimoen Zubair yang juga Wakil Gubernur Jawa Tengah ini memutuskan maju, setelah menerima amanah dari sejumlah pengurus DPW PPP, dari berbagai daerah di tanah air.
Termasuk dukungan dari DPW PPP dan DPC PPP dari Sabang sampai Merauke, juga aspirasi para gus (Asparagus). Pria yang akrab disapa Gus Yasin ini pun menegaskannya dalam acara acara Silaturrahim dan Deklarasi Calon Ketua Umum PPP Taj Yasin Maimoen, di Hotel Grand Candi Semarang, Selasa (1/12) malam.
“Setelah mendengarkan masukan, saran dan dukungan tersebut, maka dengan mengharap ridho Allah SWT, Bismillahirrahmanirrahim, saya menerima amanah untuk dicalonkan sebagai ketua umum dalam Muktamar IX PPP,” ungkapnya, melalui keterangan pers yang diterima Republika, Rabu (2/12).
Terkait pencalonan tersebut, dia juga mengaku, sudah berkomunikasi dan mendapat dukungan dari pengurus DPW PPP Jawa Tengah serta daerah lain, seperti Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan NTB.
Semua itu didasari oleh niat ingin mengembalikan PPP kepada khitah, kepada fusi dan kepada asasnya. Maka Muktamar IX PPP mendatang merupakan momentum untuk mempertegas PPP sebagai partai Islam dan membangun PPP sebagai rumah besar bagi umat Islam.
"Semoga niat, kebersamaan dan ikhtiar kita menjadikan PPP sebagai kiblat persatuan umat Islam segera terwujud dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang bersatu, berdaulat dan bermartabat,” tegasnya.
Gus Yasin juga mengaku, selalu teringat pesan almarhum ayahnya, KH Maimoen Zubair, ‘PPP meskipun kecil keberadaannya harus tetap dipertahankan’.
Karena memiliki misi yang sangat mulia yaitu menunaikan tugas mengajak umat manusia kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Bagi PPP kesetiaan dan ketaatan terhadap NKRI yang sah penting untuk dijaga sebagai implementasi keimanan.
Gus Yasin menambahkan, PPP adalah aset bangsa yang telah berperan penting dalam perjalanan bangsa Indonesia hingga saat ini. Sejak PPP dilahirkannya pada 1973, kebhinekaan Indonesia telah dijaga dengan baik.
Setiap menjelang pemilu, hasil survei selalu merilis perolehan suara PPP jauh di bawah ‘parliamentary threshold’, hingga saat ini PPP tetap kokoh dan mampu melampaui ambang batas pemilu.
“Bahkan, musibah yang datang ‘last minute’ menjelang pemilu yang membuat PPP dirundung habis habisan dari berbagai penjuru, namun atas pertolongan Allah SWT, PPP masih tetap mampu berdiri tegak di bumi pertiwi,” tandasnya.
Ketua DPW PPP Kalimantan Tengah, Awaludin Noor yang hadir dalam silaturrahim tersebut mengatakan, PPP tidak kekurangan kader untuk maju pada pencalonan ketua umum.
Menurutnya, Gus Yasin masih muda dan tentu kita berharap berkah dari para ulama. “Beliau juga bagian dari ulama, anak ulama, nasabnya jelas, prestasinya juga bagus, pernah menjadi anggota DPRD Jawa Tengah, menjabat wakil gubernur dan tahu akar masalah PPP,” katanya.