Sabtu 28 Nov 2020 21:29 WIB

Pedagang dan Pengelola Pasar Jaya Sempat Positif Covid

Tes usap swab terhadap komunitas di pasar PD Pasar Jaya terus dilakukan. 

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Agus Yulianto
Warga menjalani tes usap atau swab test.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Warga menjalani tes usap atau swab test.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penularan virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) masih terjadi di Tanah Air, termasuk di pasar. Tercatat 20 persen dari 6.600 pedagang dan pengelola pasar di bawah Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya terkonfirmasi positif Covid-19 pada Juni lalu.

Direktur Usaha dan Pengembangan PD Pasar Jaya Anugrah Esa menjelaskan, tes usap swab terhadap komunitas di pasar PD Pasar Jaya terus dilakukan. "Pemerintah Provinsi DKI Jakarta gencar melakukan 3T yaitu testing, tracing, dan treatment. Hasilnya pada Juni lalu, sekitar 20 persen dari 6.600 pedagang dan pengelola pasar terkonfirmasi terpapar Covid-19 dan sempat menjadi peak (kasus Covid-19 di PD Pasar Jaya)," katanya saat mengisi acara penyerahan bantuan dari Kementerian Kesehatan berupa westafel cuci tangan sekaligus sosialisasi 3M di Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (28/11).

Oleh karena itu, pasar di bawah jajaran PD Pasar Jaya harus menerapkan protokol kesehatan. Sebagai bentuk keseriusan, dia menyebutkan, PD Pasar Jaya telah membagikan 645 westafel sebagai tempat cuci tangan yang tersebar di berbagai pasar. 

Dia mengeklaim, rasio kebutuhan sudah memenuhi 1:1. Bahkan, ada beberapa area yang difokuskan sebagai tempat cuci tangan. Tak hanya itu, pengunjung yang datang juga harus memakai masker wajah, kemudian langsung mencuci tangan sebelum masuk pasar, dan ketika berada di dalam tempat ini harus mengatur jarak. Pihaknya juga menganjurkan pengunjung memiliki catatan barang atau makanan yang ingin dibeli supaya cepat berbelanja di pasar. 

"Ini tidak boleh kendor. Saya berharap pengunjung dan pedagang ketika masuk pasar sudah menerapkan kebiasaan baru," katanya.

Lebih lanjut pihaknya berterima kasih pada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang membagikan bantuan westafel untuk mendukung gerakan mencuci tangan. Tak hanya Kemenkes, ia menyebutkan perusahaan dan mitra pihaknya juga memberikan tanggung jawab sosial (CSR) berupa tempat membersihkan tangan itu.

"Atas nama jajaran direksi, kami mengucapkan terimakasih atas kolaborasinya dan berharap protokol kesehatan tidak boleh kendor," katanya. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement