Rabu 25 Nov 2020 15:30 WIB

Hubla Gelar Pertamuan dengan Dubes Panaman untuk Indonesia

Ada 3 hal penting dibahas dalam mendorong pemulihan ekonomi, dan sektor transportasi.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo menggelar pertemuan dengan Duta Besar (Dubes) Panama untuk Indonesia Manuel Antonio Saturno Escala di kantor Kementerian Perhubungan Jakarta.
Foto: Humas Ditjen Hubla
Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo menggelar pertemuan dengan Duta Besar (Dubes) Panama untuk Indonesia Manuel Antonio Saturno Escala di kantor Kementerian Perhubungan Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo menggelar pertemuan dengan Duta Besar (Dubes) Panama untuk Indonesia Manuel Antonio Saturno Escala di kantor Kementerian Perhubungan Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Dirjen Agus dan Dubes Saturno membahas 3 (tiga) hal yang penting dalam mendorong pemulihan ekonomi antar kedua negara, khususnya pada sektor transportasi.

Pada kesempatan pertama, Dirjen Agus mengungkapkan, bahwa hingga bulan September 2020, Indonesia dan Panama telah banyak bekerja sama dalam meningkatkan sektor perekonomian untuk kedua negara salah satunya adalah Indonesia mengekspor komoditas Plywood ke Panama.

Pada 2019 Indonesia mengekspor 15.000 MTON Plywood ke Panama, sedangkan pada tahun 2020 sebanyak 14.000 MTON. Untuk komoditas impor dari Panama adalah Semi Coke in Bulk yang telah diimpor sebanyak 10.000 MTON pada 2019.

Menurutnya, Indonesia mendorong kenaikan nilai perdagangan, terutama terkait pemulihan ekonomi kedua negara pasca pandemi Covid-19. “Pemerintah Indonesia berharap dapat mendorong pembahasan pembentukan Working Group on Trade and Investment (WGTI) RI-Panama melalui MoU Pembentukan WGTI RI-Panama yang usulannya telah diserahkan kepada pihak Panama pada bulan Oktober 2020,” kata Dirjen Agus saat menghadiri pertemuan dengan Dubes Panama untuk Indonesia di kantor Kementerian Perhubungan Jakarta.

Selain itu, terkait Perjanjian Pengakuan Sertifikasi Pelaut RI – Panama, Indonesia dan Panama juga telah melakukan pembahasan naskah  Perjanjian Pengakuan Sertifikasi Pelaut RI-Panama pada bulan Maret 2019. Selanjutnya pihak Autoridad Maritima de Panama (AMP) mengusulkan keinginannya untuk melakukan kunjungan kerja ke Indonesia guna melakukan verifikasi atas fasilitas yang tersedia serta observasi atas prosedur terkait standar kompetensi, sertifikasi, peraturan pelatihan dan hal-hal lain terkait pelatihan Pelaut RI. 

Pada bulan November 2019, pihak AMP meminta agar rencana kunjungan kerja tersebut diundur hingga tahun 2020. Namun, rencana kunjungan belum dapat dilakukan karena pandemi Covid-19.

“Indonesia merupakan salah satu sumber tenaga kerja pelaut terbesar di dunia. Memanfaatkan keunggulan Panama di bidang Maritim, Indonesia berharap perjanjian pengakuan sertifikasi pelaut antara RI dan Panama dapat segera diselesaikan untuk mendorong peningkatan kerja sama terkait pelaut,” harap Agus.

Disamping itu, Indonesia dan Panama juga telah memiliki kerja sama saling dukung terkait pencalonan di forum-forum multilateral yang sangat baik. Kerja sama saling dukung di antara kedua negara meliputi pencalonan masing-masing negara dalam Dewan Keamanan PBB, periode 2019-2020 untuk Indonesia dan Periode 2025-2026 untuk Panama, serta dukungan pencalonan Indonesia dalam Postal Operation Council, Universal Postal Union periode 2021-2024 dengan pencalonan kandidat Panama dalam Committee on the Rights of Person with Disabilities (CPRD) periode yang sama. 

Menanggapi hal tersebut, Agus menjelaskan, bahwa Indonesia dan Panama telah mencatatkan kerja sama saling dukung yang sangat baik dan berharap kerja sama yang telah terbentuk dapat dilanjutkan. “Sekiranya Panama mengajukan permintaan kerja sama pencalonan dalam IMO, Indonesia akan mempertimbangkan kerja sama saling dukung untuk pencalonan di organisasi yang sama,” tuturnya. 

Sementara itu, Indonesia telah menyelenggarakan Indonesia-Latin America and the Caribbean (INA-LAC) Business Forum 2020 yang berlangsung secara hybrid selama 3 (tiga) hari pada 9-11 November 2020 untuk mendorong interaksi diantara para pebisnis di Indonesia dengan negara Amerika Latin dan Karibia yang potensinya sangat besar.

Pada kegiatan tersebut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut berpartisipasi sebagai Panelis pada sesi III “Indonesia-LAC Connectivity” pada forum dimaksud dan memberikan beberapa masukan positif untuk mendorong kerja sama perdagangan dan diplomasi ekonomi antara Indonesia dengan kawasan Amerika Latin dan Karibia (termasuk Panama).

Sebagai informasi, berdasarkan Persetujuan Keagenan Kapal Asing (PKKA) yang dikeluarkan DJPL, kapal berbendera Panama yang berkunjung ke Indonesia tahun 2019 sebanyak 15.519 kapal. Sedangkan pada tahun 2020 sebanyak 12.704 kapal.

Selain itu, berdasarkan grafik perbandingan kapal dari/sampai Panama, pada tahun 2019 Persetujuan Keagenan Kapal Asing (PKKA) yang diterbitkan dari/ke Panama adalah 4, sedangkan di tahun 2020 turun menjadi 2.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement