Selasa 24 Nov 2020 02:15 WIB

Antisipasi LCS, KSAL akan Pindahkan Guspurla ke Natuna

Langkah itu untuk merespons situasi Laut China Selatan saat ini dan ke depan.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus Yulianto
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono bersama Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen (Mar) Suhartono.
Foto: Dispenal
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono bersama Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen (Mar) Suhartono.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono, berencana memindahkan Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando Armada (Koarmada) I dari Jakarta ke Natuna, Kepulauan Riau, secara permanen. Itu dilakukan untuk merespons situasi Laut China Selatan (LCS) saat ini dan ke depan.

"Ke depan saya beri kebijakan komandan Guspurla nantinya akan pindah ke Natuna," ungkap Yudo usai apel gelar pasukan di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (23/11).

Dia menjelaskan, hal tersebut dilakukan untuk merespons kerawanan ancaman dari luar negeri, khususnya di wilayah perbatasan Indonesia dengan luar negeri yang ada di perairan seperti di LCS yang tengah memanas. Menurut Yudo, dengan dipindah ke Natuna, maka operasi yang dilakukan oleh Guspurla Koarmada I akan lebih efektif ketimbang berada di Jakarta.

photo
Prajurit Korps Marinir TNI AL melakukan infiltrasi di Pantai Todak Dabo Singkep, Kepulauan Riau.- (ANTARA /Muhammad Adimaja)

"Wilayah operasinya di Laut Natuna, sehingga akan lebih efektif apabila satuan Guspurla akan kita tempatkan di Natuna," kata mantan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I tersebut.

Sebelumnya, Koarmada I TNI AL telah menyiagakan empat kapal perang Indonesia (KRI) di Natuna, Kepulauan Riau, untuk mengantisipasi meluasnya dampak naiknya tensi di LCS. Kapal-kapal berjenis Fregat dan Korvet, kapal antikapal selam, tersebut akan melakukan patroli rutin di perairan Laut Natuna Utara.

"Kita menyiagakan empat KRI di Natuna, yang pertama adalah patroli rutin, karena Laut Natuna Utara itu wilayah kita," jelas Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada I TNI AL, Letkol Laut Fajar Tri Rohadi, saat dikonfirmasi melalui aplikasi pesan singkat, Jumat (19/6).

Jumlah tersebut bertambah jika dibandingkan dengan kegiatan rutin, yakni biasanya hanya dua hingga tiga kapal yang berpatroli. Menurut Fajar, di dalam setiap kapal tersebut juga bersiagakan 100 orang personel TNI AL. Selain itu, ada juga pasukan TNI lainnya yang terintegrasi bersiaga di sekitar sana.

"Ada psukan di satuan TNI terintegrasi. Satu KRI rata 100 (personel). Iya (jadi total personel yang ikut berpatroli di kapal ada 400 orang)," ujar dia.

Dia mengatakan, pihaknya akan terus melindungi kedaulatan dan kepentingan NKRI di wilayah tersebut. Menurutnya, peningkatan kesiagaan di wilayah Laut Natuna Utara itu sudah menjadi hal yang pasti dan sudah dilaksanakan sejak lama. TNI AL, dalam hal ini Koarmada I, akan terus menyiagakan unsur KRI di Natuna.

"TNI AL dalam hal ini Koarmada I terus menyiagakan unsur KRI di Natuna dan antisipasi meluasnya dampak naiknya tensi di Laut Cina Selatan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement