Senin 23 Nov 2020 05:34 WIB

Kemendes Minta Warga Bangun Desa Wisata dengan Story Telling

Wakatobi diharapkan dapat menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia

Rep: amri amrullah/ Red: Hiru Muhammad
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Budi Arie Setiadi menyelam di Laut Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Sabtu (21/11). Budi Arie menyelam dipandu instruktur dari dive center yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bersama Kanturu.
Foto: istimewa
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Budi Arie Setiadi menyelam di Laut Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Sabtu (21/11). Budi Arie menyelam dipandu instruktur dari dive center yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bersama Kanturu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pembangunan desa wisata diharapkan tidak hanya didasarkan pada menjual potensi ekonomi desa, namun juga memberi cerita tersendiri yang bisa menarik untuk para wisatawan hadir dan mengunjungi desa wisata. Hal ini disampaikan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Budi Arie Setiadi saat berada di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Budi Arie meminta pengurus BUMDes dan warga untuk menyusun sejarah desa-desa setempat dan mendokumentasikannya. Sebab menurutnya, sejarah menjadi daya tarik tersendiri untuk memikat para wisatawan. "Yang diperlukan dari desa wisata itu sejarah. Bahasa inggrisnya storry telling. Ini ceritanya apa, jadi ada cerita di balik sesuatu. Dari cerita itulah munculnya memori bagi wisatawan," ujarnya.

Wamendes berkesempatan ikut menyelam di wisata selam Wakatobi dipandu instruktur dari dive center yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bersama Kanturu. BUMDesma Kanturu dikelola oleh empat desa di Kecamatan Wangi-Wangi yakni Desa Waha, Desa Koroe Onowa, Desa Wapiapia, dan Desa Sombu.

Menurutnya, Wakatobi memiliki potensi wisata yang luar biasa. Ia pun menyarankan BUMDes Bersama Kanturu untuk memperkaya ketersediaan kuliner dan souvenir khas daerah di area kawasan wisata. Menurutnya, kuliner dan souvenir khas daerah merupakan turunan destinasi wisata yang tidak boleh dilupakan."Wisata itu turunannya dua, yaitu kuliner dan souvenir khas daerah yang tidak ditemukan di daerah-daerah lain," terangnya.

Budi Arie berharap, Wakatobi dapat menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia. Terkait hal tersebut, ia mengingatkan bahwa pengembangan wisata di Wakatobi juga harus diimbangi dengan digitalisasi desa-desa."Kekuatan desa wisata harus diimbangi dengan digitalisasi. Desa wisata itu temannya ya digitalisasi," ujarnya.

Untuk diketahui, dive center yang dikelola oleh BUMDes Bersama Kanturu sendiri merupakan bantuan dari Kemendes PDTT. Selain dive center Kemendes PDTT juga memberikan bantuan berupa restoran panggung di kawasan dive center tersebut.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement