Rabu 18 Nov 2020 09:22 WIB

Polisi Siap Kawal Nasabah tanpa Dipungut Biaya

Polda Metro Jaya meringkus tiga perampok nasabah bank yang beraksi di Kota Bekasi.

Rep: Ali Mansur/ Red: Erik Purnama Putra
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Polda Metro Jaya memberikan imbauan kepada masyarakat, khususnya para nasabah bank yang melakukan penarikan tunai dalam jumlah besar agar dikawal kepolisian. Nasabah bisa meminta pendampingan dari Polres maupun Polsek terdekat untuk minta dampingan agar aman dari perampokan atau tindakan kejahatan lainnya.

Bahkan pendampingin itu tidak dipungut biaya alias gratis. "Silakan kalau ada yang mengambil uang cukup besar datang ke polsek terdekat, polres terdekat atau ada kepolisian di sekitar bank untuk minta didampingi ini gratis, dari dulu (imbauan) sering kami sampaikan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Selasa (17/11).

Jajaran Polda Metro Jaya meringkus tiga orang perampok nasabah bank yang beraksi di Kota Bekasi. Ketiga perampok itu berinisial DA (30 tahun), DAP (17), dan SG (20), nama terakhir tewas setelah didor.

 

Sementara tiga tersangka lainnya, berinisial AL, R, dan B masih dalam pengejaran petugas. "Dengan tindakan tegas terukur kita lumpuhkan korban dengan tembakan," kata Yusri.

 

Menurut Yusri, para tersangka diringkus di Bojong Menteng, Kecamatan Rawa Lumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (14/11). Namun saat penggrebekan, tersangka SG sempat memberikan perlawanan dan menyerang petugas dan terpaksa harus dihadiah timah panas oleh petugas.

 

Menurut Yusri, SG mengembuskan napas terakhirnya saat dilarikan ke rumah sakit. Dia menyebut, kelompok perampokan itu mengincar nasabah bank yang telah menarik uang dalam jumlah besar.

 

Sebelumnya, telah ada tiga laporan perampokan yang diterima polisi selama dua bulan terakhir di wilayah Bekasi. Masing-masing pelaku memiliki perannya masing-masing saat menjalankan aksinya tersebut.

 

"Pelaku DA menggambar target di dalam bank. Berpura-pura menjadi nasabah di bank dan mengamati aktivitas di dalam bank dengan melihat nasabah lain yang menarik uang," Yusri menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement