REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR, JABAR -- Dinas kesehatan Cianjur, Jawa Barat, menyatakan puluhan tenaga medis di 14 puskesmas yang tersebar di wilayah itu positif Covid-19. Sebab itu pelayanan kesehatan di sejumlah puskesmas dilakukan secara daring dan dibatasi secara tatap muka, sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus mematikan itu.
Sekretaris Dinkes Cianjur dr Irvan Nur Fauzi di Cianjur Selasa (17/11), mengatakan 40 orang tenaga medis yang positif itu sebagian besar bertugas di wilayah utara, timur, dan wilayah kota Cianjur.
Saat ini, kata dia, mereka menjalani isolasi di rumah sakit dan vila khusus penanganan Covid-19 di Vila Ciherang, Kecamatan Pacet, di bawah pengawasan Gugus Tugas Covid-19 Cianjur.
"Tercatat mereka yang terpapar bertugas di 14 puskesmas yang ada di Cianjur utara, timur, dan kota dengan jumlah tenaga medis yang positif Covid-19 mencapai 40 orang. Bagi yang disertai gejala, menjalani perawatan di RSUD Cianjur, yang lainnya di vila khusus," katanya.
Untuk memutus rantai penyebaran, kata dia, pelayanan di puskesmas yang terdapat tenaga medisnya positifdilakukan secara daring. Pasien dapat menghubungi dokter atau tenaga medis melalui nomor telepon yang terpampang di masing-masing puskesmas. Meski ada yang tetap memberikan pelayanan tatap muka, namun dengan jumlah pasien terbatas.
Bahkan untuk pelayanan darurat di sejumlah puskesmas tetap dilakukan karena sebagian kecil tenaga medis dan dokter disiagakan. Ia menilai berbagai faktor membuat tenaga medis di sejumlah pusat layanan kesehatan terpapar karena mobilitas bertemu orang banyak sangat tinggi setiap harinya.
"Tidak sedikit yang terpapar setelah bertemu dengan pejabat setempat, seperti kasus kepala puskesmas yang terpapar dari camat yang lebih dulu dinyatakan positif berdasarkan hasil tes usap. Sehingga bagi lingkungan puskesmas yang tenaga medisnya terpapar langsung dilakukan penyemprotan disinfektan dan penerapan protokol ketat bagi pegawai yang piket," katanya.
Hingga saat ini, tambah dia, sebagian besar kondisi kesehatan tenaga medis yang menjalani isolasi di rumah sakit atau vila khusus, terus membaik dan telah menjalani tes usap kedua, untuk memastikan kembali kondisi kesehatan mereka, sebelum dinyatakan sembuh dan dapat kembali bertugas seperti semula.
"Harapan kami kondisi kesehatan mereka terus membaik dan kembali sembuh, sehingga dapat kembali bertugas seperti semula. Untuk mengantisipasi dan memutus rantai penyebaran, gugus tugas akan melakukan tes cepat dan usap secara acak di seluruh puskesmas yang ada di Cianjur, guna memastikan kondisi kesehatan tenaga medis mulai dari staf, perawat hingga kepala puskesmas," demikian Irvan Nur Fauzi.