Selasa 17 Nov 2020 13:40 WIB

Rumah Lawan Covid-19 Rawat Pasien Hamil Asal Afganistan

HQ ditolak dirawat di RSD Wisma Atlet karena tidak mempunyai dokter kandungan.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Koordinator Rumah Lawan Covid-19 (RLC) Kota Tangerang Selatan, Suhara Manullang.
Foto: @kpcdi
Koordinator Rumah Lawan Covid-19 (RLC) Kota Tangerang Selatan, Suhara Manullang.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Rumah Lawan Covid-19 (RLC) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten menerima pasien asal Afghanistan yang sedang hamil 25 pekan. Pasien berinisial HQ (29 tahun) itu merupakan salah satu pengungsi berdomisili di kawasan Pisangan, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangsel yang dinyatakan positif Covid-19 seusai melakukan tes swab.

Koordinator RLC Kota Tangsel, Suhara Manullang, mengatakan, pihaknya mengevakuasi HQ dari tempat penampungan sementara menuju RLC, setelah yang bersangkutan tidak diterima untuk dirawat di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.

HQ ditolak dirawat di RSD Wisma Atlet, lantaran tidak tersedianya dokter spesialis kandungan. Oleh karena itu, menurut Suhara, sementara waktu RLC merawat HG untuk menjalani isolasi dan perawatan medis.

"Sebenarnya dia (HQ) dirujuk ke Wisma Atlet, tapi mereka tidak bisa menerima karena tidak ada dokter kandungan. Makanya diterima di RLC," ujar mantan kepala Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangsel itu kepada Republika, akhir pekan kemarin.

Suhara menuturkan, sembari merawat yang bersangkutan, pihaknya berkoordinasi dengan yang pihak bertanggung jawab atas warga negara asing tersebut, kesbangpol, serta rumah sakit yang bisa dijadikan rujukan saat terjadi sesuatu pada kehamilannya.

"Kami koordinasi dengan Kesbangpol, dan IOM (Organisasi Internasional untuk Migrasi) untuk menanganinya. Lalu karena hamil, kita siapkan rujukan ke rumah sakit," terangn Suhara.

Di antara rumah sakit (RS) yang diupayakan untuk bisa menjadi rujukan, yakni RS Cengkareng, RS Tarakan, dan RS Bunda Kasih. HQ mulai dirawat di RLC Tangsel sejak Jumat (13/11) malam WIB. HQ diketahui didiagnosis terpapar infeksi Covid-19 setelah dilakukan tracing oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel.

Langkah penelusuran penularan infeksi Covid-19 juga dilakukan RLC karena temuan sejumlah imigran di lokasi penampungan terpapar Covid-19.

"Dilakukan tracing, ada 24 yang positif. Dari 24 orang itu dibuat pengelompokan mana yang bisa dirujuk ke Wisma Atlet atau isolasi mandiri di penampungan. Kemudian 17 dirujuk ke Wisma Atlet, yang tujuh isolasi mandiri di penampungan," terangnya.

Sejak dibuka April 2020, RLC Tangsel telah merawat pasien Covid-19 sebanyak 841 orang. Sebanyak 773 orang, di antaranya telah dibolehkan pulang. Dan saat ini, RLC Tangerang Selatan masih merawat 50 orang pasien Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement