Senin 16 Nov 2020 16:09 WIB

Pemkot Bogor Cari Dana untuk Revitalisasi GOR Pajajaran

Detail desain revitalisasi GOR Pajajaran masih dalam tahap pradesain.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Warga berolahraga melewati rumput yang penuh lumpur di Stadion Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/11).
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Warga berolahraga melewati rumput yang penuh lumpur di Stadion Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor masih mencari dana untuk revitalisasi GOR Pajajaran, Kota Bogor. Berdasarkan penuturan Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Kota Bogor, Heri Karnadi, Pemkot Bogor cenderung akan menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). “Perkembangannya kita masih ikhtiar terus supaya bisa mendapat dana, arahannya kita ke PEN,” ujar Heri, Senin (16/11).

Heri menjelaskan, saat ini Detail Engineering Design (DED) dari revitalisasi GOR Pajajaran masih dalam tahap pradesain. Nantinya, bentuk dari area GOR Pajajaran pasca direvitalisasi menjadi komplek dengan berbagai sarana pendukung. Seperti GOR indoor, area perkantoran Dispora, ruang parkir, gedung Komite Olahraga Nasional Indoensia (KONI) Kota Bogor, masjid, juga kantin.

Baca Juga

Namun, kata Heri, semua sarana tersebut tidak dibangun secara bersamaan. Apalagi pada pembangunan stadion utama. Sebab, hal tersebut bergantung pada aturan dana PEN yang bersifat single year.

“Nanti kita atur tahapnya seperti apa. Karena kan tergantung juga dari aturan PEN. Kalau bangun Stadion itu harus tahun jamak, multi years. Sementara dana PEN yang ada sekarang ini mengatur yang single year dulu,” jelasnya.

Jika nanti Pemkot Bogor sudah mendapatkan dana, lanjut Heri, maka pembangunan bisa dimulai pada GOR Indoor atau perkantoran Dispora terlebih dahulu. “Nah single year itu bisa gornya dulu atau perkantoran. Nanti kalau aturan multi years-nya sudah muncul baru bangun stadion,” tuturnya.

Untuk sementara, anggaran yang dibutuhkan Pemkot Bogor untuk revitalisasi sebesar Rp 1,2 triliun. Namun, Heri mengatakan jumlah tersebut masih terlalu besar untuk didanai oleh PEN.

“Itu total Rp 1,2 triliun cukup besar, sinyal PEN kayaknya nggak cukup mencakup semuanya. Nanti kita coba apa yang bisa dikurangi sehingga sedikit menekan dari anggaran,” ujarnya.

Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah Dwikorawati mengaku masih mengkaji bagaimana cara mendapatkan anggaran untuk revitalisasi GOR Pajajaran ini.

"Kita sedang melakukan evaluasi dan melihat kembali tinjauan kembali. Kita juga di Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) sedang membahas apakah perlu melakukan obligasi," kata Syarifah.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan Pemkot Bogor bisa menggunakan dana dari beberapa opsi untuk revitalisasi GOR Pajajaran. Yakni melalui, bantuan pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora), atau dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Jadi kita coba persiapkan bagaimana ke depan ini GOR ini mulai kita carikan aleternatif untuk mulai bisa didanai revitalisasinya. Apakah minta bantuan dari pusat, bantuan provinsi, atau dari APBD, atau dari Kemenpora, apakah dari PEN, atau dari sumber-sumber yang lain, tad kita coba bahas,” jelasnya.

Selain itu, sebagai salah satu calon pelaksana Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat (Jabar) 2026, Pemkot Bogor meminta kapasitas dari stadion ditingkatkan.

“Kapasitasnya kita minta paling enggak untuk 20 ribu penonton. Jadi dalam rangka menunjang kita pelaksanaan Porda Jabar 2026 dipikirkan dari sekarang secara bertahap,” tutupnya.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement