REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Hujan deras yang berlangsung Ahad (15/11) siang hingga malam, menyebabkan empat desa di kecamatan di Kabupaten Cilacap kembali terendam banjir. Keempat desa yang mengalami bencana tersebut, tiga desa berada di wilayah Kecamatan Kroya dan satu desa masuk wilayah Kecamatan Maos.
''Keempat wilayah desa tersebut sempat mengalami banjir pada akhir Oktober 2011 lalu. Saat ini, mengalami bencana banjir lagi,'' kata Kepala Pelaksana BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhi, Senin (16/11).
Empat desa tersebut tiga diantaranya di Kecamatan Kroya, dan satu di Kecamatan Maos. Tiga desa di Kecamatan Kroya terdiri dari dari Desa Kedawung, Sikampuh dan Mujur Lor, sedangkan di Kecamatan Maos, desa yang mengalami banjir adalah Desa Karangreja.
Pada Ahad (15/11) malam, genangan air cukup tinggi sehingga menggenangi rumah-rumah warga hingga ketinggian 80 cm. Namun pada Senin (16/11), genangan sudah mulai surut sehingga sebagian warga yang mengungsi sudah mulai kembali ke rumah.
Meski demikian, wilayah genangan air di empat desa tersebut masih cukup luas. Namun banjir lebih banyak menggenangi wilayah-wilayah pertanian yang berada di wilayah cekungan. Sedangkan untuk wilayah pemukiman, genangan air sudah tidak terlalu tinggi.
Tri Komara menyebutkan, saat banjir pada Ahad malam, jumlah warga yang terpaksa mengungsi mencapai puluhan jiwa. Di wilayah Kecamatan Kroya, jumlah warga yang mengungsi ada 8 KK dengan 30 jiwa, sedangkan di Kecamatan Maos ada 9 KK dengan 28 jiwa.
Sebagian mengungsi ke balai desa di masing-masing desa, sebagian lainnya mengungsi ke rumah saudara atau tetangganya yang tidak terdampak banjir. ''Ratusan warga lainnya juga masih ada yang bertahan tinggal di rumahnya masing-masing, karena genangan air tidak terlalu tinggi,'' katanya.
Terkait musibah ini, Tri Komara menyatakan telah menyalurkan berbagai bantuan bagi warga terdampak. Bahkan pada Ahad (15/11) malam, BPBD menyalurkan bantuan selimut dan tikar bagi warga yang mengungsi. Sedangkan pada Senin siang, BPBD menyalurkan bantuan logistik.