Senin 16 Nov 2020 12:33 WIB

Gelar Aksi, Petani Tembakau Menagih Janji Jokowi

Peserta datang dari Kabupaten Sragen mengaku, harga tembakau semakin anjlok.

Rep: Febryan A/ Red: Erik Purnama Putra
Ratusan petani tembakau menggelar aksi (ilustrasi).
Ratusan petani tembakau menggelar aksi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 120 petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) menggelar aksi di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, sekitar dua kilometer dari Istana Merdeka pada Senin (16/11). Mereka meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) membatalkan rencana menaikkan cukai rokok.

Pantauan Republika, tampak para petani itu datang dengan pakaian khas daerah. Sebagian mengenakan blangkon, sebagian lain memakai baju surjan lurik. Tak sedikit pula yang mengenakan baju putih bertuliskan "Joko Widodo - Ma'ruf Amin 01".

Tak lupa, mereka juga membentangkan sejumlah spanduk. "Bapak Presiden Jokowi Kami Mohon Jangan Naikkan Cukai Rokok" demikian tulisan di kain berwarna hitam itu.

"Harga Tembakau Hancur Tahun 2020, Apalagi Cukai Rokok Naik Tambah Hancur Lagi" bunyi spanduk lainnya. Ada pula yang bernada sindiran: "Kamu Nikmat Petani Tembakau Sekarat".

Orator aksi mengatakan, mereka terpaksa datang langsung ke Jakarta dari berbagai daerah karena aspirasi mereka tak pernah didengar pihak Istana. Mereka selama ini sudah menyatakan penolakan atas rencana menaikkan cukai rokok.

"Kali ini kami terpaksa menagih langsung ke Istana Negara meski sedang pandemi Covid-19. Sebab nasib kami makin lama makin terpuruk," kata orator.

Salah satu peserta aksi, Triwidodo (32 tahun), mengatakan, ia datang jauh-jauh dari Kabupaten Sragen, Jawa Tengah karena harga tembakau sudah turun sejak pandemi. Jika cukai rokok dinaikkan, ia yakin harga tembakau bakal semakin anjlok.

"Harga tahun ini sudah turun karena pandemi. Kalau cukai rokok naik nanti pasti bakal tambah parah penurunan harganya," kata Triwidodo dengan logat Jawa yang kentara.

Triwidodo adalah satu peserta yang mengenakan baju bertuliskan dukungan terhadap Jokowi dan Ma'ruf Amin. Ia mengaku, alasannya memakai baju kampanye itu lantaran dirinya memang pendukung Jokowi ketika Pilpres 2019.

Dia mengaku memberikan dukungan untuk Jokowi setelah tim kampanyenya berjanji kepada APTI untuk berpihak kepada petani tembakau. "Saat itu mereka janji mau berpihak ke petani. Sekarang ini kita datang untuk nagih janji itu," kata Triwidodo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement