Sabtu 14 Nov 2020 00:01 WIB

Sandiaga Apresiasi Inovasi Pangan Warga Rusun Pengadegan

Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 menyediakan pangan di tengah pandemi.

Rep: Rizkiyan Adiyudha/ Red: Agus Yulianto
Rektor IPB University Prof Dr Arif Satria (kanan) mengajak Sandiaga Uno meninjau Agribusiness Technology Park (ATP)  IPB University.
Foto: Dok IPB University
Rektor IPB University Prof Dr Arif Satria (kanan) mengajak Sandiaga Uno meninjau Agribusiness Technology Park (ATP) IPB University.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengapresiasi, usaha Relawan Indonesia Bersatu (RIB) Lawan Covid-19 dalam menyediakan pangan di tengah pandemi. Menurutnya, kegiatan itu dapat membantu menjaga perekonomian dan daya beli masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

"Mereka itu sebagian enggak bisa bayar cicilan, mereka kesulitan menghadapi biaya-biaya lainnya," kata Sandi dalam keterangan, Jumat (13/11).

Dia mengaku, banyak mendengar keluhan dari warga karena sudah mengurangi pengeluaran rumah tangga akibat dampak pandemi. Kata dia, bahkan banyak warga yang kehilangan pekerjaan atau jam kerjanya.

RIB Lawan Covid-19 melakukan inovasi pertanian seperti menggunakan sistem budidaya sayuran dan ikan dalam ember atau aquaponik budikdamber. Mereka bekerja sama dengan Kelompok Tani Hidrofresh 2 Rusunawa Pengadegan menyulap ruang sempit menjadi lahan hijau produktif dengan menanami tanaman pek coy, kangkung, bayam, dan seledri serta budidaya ikan.

Mereka mencoba memenuhi kebutuhan pangan mandiri kala dampak Covid-19 yang menghantam perekonomian dengan menerapkan sistem urban farming. Hal itu itu dilakukan juga untuk menyokong kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan warga Rusunawa tersebut.

"Kalau harga bahan pangan ini melonjak, tentu semua terdampak, makanya urban farming ini sangat cocok diterapkan warga," kata Sandi lagi.

Sandi berharap, kegiatan ini dapat menguatkan rasa kebersamaan dan menciptakan budaya gotong-royong dalam lingkungan tempat tinggal melalui kelompok tani dan usaha UMKM. Dia meminta mereka untuk tetap produktif menemukan ide-ide baru dan segar agar bertahan dalam kesulitan.

"Semoga usaha kemandirian pangan hasil swadaya warga dapat berperan membangun perekonomian nasional, termasuk pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar," kata Sandi.

Ketua Kelompok Tani Hidrofresh 2 Pengadegan, Saparno mengatakan, modal awal untuk membuat urban farming ini urunan swadaya sesama anggota dengan membikin dua kolam ikan budidaya. Meski sederhana, kata dia, metode akuaponik budikdamber butuh keterampilan khusus agar hasil yang didapatkan bisa maksimal.

"Keterbatasan modal dan sarana yang dimiliki masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan kelompok, maupun warga sekitar yang membutuhkan. Semoga warga sekitar sini bisa mendapatkan sayuran murah dan ikan berkualitas setiap harinya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement