Jumat 13 Nov 2020 16:14 WIB

56 Ribu Hektare Hutan di Garut dalam Kondisi Kritis

Hutan kritis di Garut membutuhkan penanaman pohon kembali guna cegah bencana alam.

56 ribuan dari 320 ribu hektare lahan hutan di Garut, Jawa Barat, dalam kondisi kritis (Foto: ilustrasi hutan)
Foto: ANTARA/Siswowidodo
56 ribuan dari 320 ribu hektare lahan hutan di Garut, Jawa Barat, dalam kondisi kritis (Foto: ilustrasi hutan)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Bupati Garut, Jawa Barat, Rudy Gunawan, menyebutkan, seluas 56 ribuan dari 320 ribu hektare lahan hutan di daerah setempat dalam kondisi kritis. Kondisi hutan tersebut perlu dilakukan penanaman pohon untuk mencegah terjadinya bencana alam, seperti banjir maupun longsor saat musim hujan.

Rudy menyampaikan kondisi hutan di Garut dianggap kritis sehingga membutuhkan rehabilitasi dengan melakukan penanaman pohon. Selama ini lahan kritis itu, kata dia, tidak hanya berada di areal milik Perhutani, tetapi ada juga di lahan milik warga seperti di kawasan wisata Darajat, Kecamatan Pasirwangi yang saat ini kondisinya kritis.

Baca Juga

"Tapi bukan di Perhutani saja di tanah masyarakat juga kritis, kritis dalam arti tanah miring tidak ada tanaman seperti di Darajat, itu kan kritis," kata Bupati, Jumat (13/11).

Upaya mengatasi lahan kritis itu, kata dia, dilakukan dengan gerakan menanam pohon secara besar-besaran melibatkan semua pemangku kebijakan salah satunya dari Perhutani. Ia menargetkan gerakan tanam pohon sampai 1,2 juta disebar seluruh lokasi yang menjadi kawasan lahan kritis atau kondisinya minim tanaman keras.

"Kita optimalkan menanam sampai Maret (2021) selesai, kita akan tanam 1,2 juta pohon, kita gotong royong," katanya.

Administratur Perhutani KPH, Garut Nugraha, menambahkan, Perhutani telah melakukan gerakan menanam pohon di kawasan hutan untuk menjaga kondisi hutan agar terjaga baik dan memberikan manfaat untuk kehidupan manusia. Perhutani, lanjut dia, sampai saat ini pada program penanaman pohon tahun 2020 sudah mencapai satu juta pohon, tahun sebelumnya mencapai dua juta pohon tersebar di berbagai tempat di Garut.

"Kita lakukan gerakan menanam pohon satu juta di hutan dan luar hutan, sekarang sudah lewat satu juta," kata Nugraha.

Ia menyampaikan, gerakan penanaman pohon di kawasan hutan Kecamatan Cihurip merupakan salah satu tindak lanjut dari adanya bencana banjir bandang yang menerjang wilayah selatan Garut. Bencana alam di wilayah itu, kata dia, sebagai peringatan agar semua pemangku kebijakan, termasuk masyarakat untuk lebih sadar pentingnya menjaga hutan agar tidak rusak.

"Itu (banjir) bentuk peringatan, kepada seluruh masyarakat Garut harus sadar lingkungan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement