REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi berencana melaksanakan kembali simulasi sekolah tatap muka. Ternyata, mencuatnya wacana ini bukan hanya terjadi karena tren jumlah kasus yang diklaim menurun, tetapi usulan beberapa pihak termasuk orang tua murid.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatullah, baru-baru ini. “Aspirasi itu kan mungkin bisa datang itu dari aspirasi masyarakat mungkin sampai ke ketua gugus atau sampai ke wali kota, makanya kita istilahnya kita jalankan lagi lah,” terangnya kepada wartawan, Rabu (11/11).
Meski mempertimbangkan aspirasi, namun Inayatullah juga tak ingin simulasi kedua ini terkesan terburu-buru. Menurutnya, proses dan prosedurnya tetap mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri.
“Jangan sampai terburu-buru dalam menetapkan ini. Tetap saja kita jadikan SKB empat menteri jadi acuan kita,” jelas dia.
Dia menerangkan, dari sisi orang tua murid sendiri, sudah banyak yang menanyakan kapan anak-anaknya dapat bersekolah secara normal. Inayatullah menduga pembelajaran jarak jauh yang dilakukan karena pandemi Covid-19 sudah berlangsung terlalu lama.
“Anak-anak mungkin sudah terlalu lama dari beberapa bulan, dari orang tua kan banyak yang pada ngeluh,” ungkapnya.
Sedianya, Pemkot Bekasi akan menggelar simulasi sekolah tatap muka pada 20 Desember mendatang. Saat ini, pihak pemkot sudah bersurat ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bahkan, jika tak ada aral melintang, sedianya pembelajaran tatap muka secara efektif akan digelar pada Januari 2021.
“Kita sedang rumuskan simulasi pembelajaran. Rencana efektif Januari, kalau besok tanggal 20 Desember kita sedang buat simulasi. Kita sedang buat pengajuan ke kementerian,” ujar dia.