Rabu 11 Nov 2020 16:28 WIB

Proyek Fiktif Waskita, KPK Periksa Mantan Bupati Wakatobi

Hugua diperiksa sebagai saksi untuk tersangka FR dan tersangka FU.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Agus Yulianto
Bupati Wakatobi, Hugua (kanan).
Foto: Antara/Ujang Zaelani
Bupati Wakatobi, Hugua (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan terhadap mantan bupati Wakatobi, Hugua. Anggora DPRI RI itu diperiksa terkait dugaan kasus korupsi sub kontraktor fiktif pada proyek-proyek yang dikerjakan PT Waskita Karya.

"Hugua dikonfirmasi terkait dengan dugaan penerimaan sejumlah dana dari proyek fiktif yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri di Jakarta, Selasa (10/11).

Ali menjelaskan, Hugua diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi untuk tersangka Kepala Divisi II PT Waskita Karya periode 2011-2013 Fathor Rachman (FR) dan mantan Kepala Proyek dan Kepala Bagian Pengendalian pada Divisi III/Sipil/II PT Waskita Karya Fakih Usman (FU). Lanjutnya, keterangan politikus PDIP itu guna melengkapi berkas berkara kedua tersangka.

"Hugua diperiksa sebagai saksi untuk tersangka FR dan tersangka FU," kata Ali lagi.

Pemeriksaan Hugua merupakan penjadwalan ulang setelah yang bersangkutan tidak memenuhi panggilan lembaga antirasuah pada Selasa (27/10) lalu. Padahal, KPK telah melayangkan surat panggilan pemeriksaan kepada Hugua.

Dalam perkara ini, KPK telah mengamankan lima tersangka. laporan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) total kerugian yang timbul akibat pekerjaan proyek-proyek fiktif itu mencapai Rp 202 miliar.

Diduga empat perusahaan subkontraktor tersebut mendapat 'pekerjaan fiktif' dari sebagian proyek-proyek pembangunan tol, jembatan, bandara, bendungan, dan normalisasi sungai. Total terdapat 14 proyek terkait dengan pekerjaan fiktif tersebut.

Proyek itu antara lain proyek Normalisasi Kali Bekasi Hilir, Bekasi, Jawa Barat, proyek Banjir Kanal Timur (BKT) Paket 22, Jakarta, proyek Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, proyek Bendungan Jati Gede, Sumedang, Jawa Barat, proyek Normalisasi Kali Pesanggrahan Paket 1, Jakarta, proyek PLTA Genyem, Papua, dan proyek Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) Seksi 1, Jawa Barat.

Selanjutnya, proyek flyover Tubagus Angke, Jakarta, proyek fly over Merak-Balaraja, Banten, proyek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M (Paket Lapangan Mabak), Jakarta, proyek Jakarta Outer Ring Road (JORR) seksi W 1, Jakarta, proyek Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa Paket 2, Bali, proyek Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa Paket 4, Bali, proyek Jembatan Aji Tulur-Jejangkat, Kutai Barat, Kalimantan Timur.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement