Senin 09 Nov 2020 15:31 WIB

Kemensos Belum Terima Surat Keputusan Gelar Pahlawan

Mahfud MD juga enggan berkomentar terkait enam tokoh calon penerima gelar pahlawan.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bilal Ramadhan
Mensos Juliari P Batubara
Foto: Antara/Humas Kemensos-Rachmad Aditya
Mensos Juliari P Batubara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan, dan Restorasi Sosial (K2KRS) Kementerian Sosial (Kemensos) Joko Irianto mengatakan bahwa belum bisa mengungkapkan nama-nama calon tokoh yang akan diberi gelar pahlawan nasional. Padahal sebelumnya Menteri Sosial sudah mengungkapkannya ke publik. Joko mengatakan masih menunggu pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Itu mungkin bocoran makanya kemarin pak menteri menyampaikan sampai dua kali 'bilamana tidak ada perubahan', jadi prinsipnya kami secara ini (resmi) belum bisa menyampaikan karena kami belum dapat keputusannya," ujar Joko kepada Republika.

Ia mengatakan saat ini sudah ada 20 calon pahlawan nasional yang diusulkan Menteri Sosial ke Presiden. Namun ia mengaku sampai saat ini belum menerima surat resmi dari Presiden.

"Sampai sekarang belum ada pemberitahuan secara resmi dari Presiden siapa saja yang dianugerahi pahlawan tahun ini," ungkapnya.

Sementara itu Menteri Sosial Juliari P Batubara saat dikonfirmasi meminta Republika menanyakan langsung kepada Menkopolhukam Mahfud MD. Untuk diketahui Menkopolhukan merupakan Ketua Dewan Gelar tahun ini. "Kemensos hanya mengusulkan nama-nama saja," ujar dia.

Sementara itu Mahfud juga enggan berkomentar terkait enam tokoh yang sebelumnya disampaikan Juliari. Dirinya memilih tidak menanggapi saat ditanya mengenai nama-nama tersebut. "Tidak ada (tanggapan)," ujarnya.

Sebelumnya Menteri Sosial (Mensos) RI Juliari Peter Batubara mengatakan Presiden Joko Widodo akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh di Istana Negara, 10 November 2020 mendatang. "Ada enam calon penerima gelar pahlawan Nasional 2020, Insya Allah tidak ada perubahan," katanya di Jakarta, Jumat (6/11).

Keenam calon penerima gelar pahlawan nasional tersebut, yakni Sultan Baabullah dari Provinsi Maluku Utara, Machmud Singgirei Rumagesan dari Provinsi Papua Barat. Jika dua nama tersebut dianugerahi gelar pahlawan nasional, itu akan menjadi yang pertama bagi Maluku Utara dan Papua Barat karena belum memiliki pahlawan nasional.

Selanjutnya, Jenderal Polisi Purnawirawan Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo yang merupakan Kapolri pertama dari domisili DKI Jakarta. Calon keempat penerima gelar pahlawan nasional pada 10 November ialah Arnold Mononutu dari Provinsi Sulawesi Utara."Beliau juga tokoh pergerakan dan pernah menjadi Menteri Penerangan era Presiden Soekarno," katanya.

Yang kelima, yakni Mr Sutan Mohammad Amin Nasution yang berasal dari Sumatra Utara. Tokoh Kelahiran 22 Februari 1904 tersebut juga akan menerima gelar pahlawan nasional dari pemerintah pada 10 November 2020. Terakhir, sosok yang akan menerima gelar pahlawan nasional berasal dari Provinsi Jambi, yakni Raden Mattaher bin Pangeran Kusen bin Adi.

"Itu enam nama calon penerima gelar pahlawan nasional yang akan disampaikan langsung oleh Presiden di Istana Negara pada 10 November setelah upacara ziarah nasional," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement