REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang Selatan, Sukanta mencatatkan, ribuan orang dari sejumlah perusahaan yang terdampak Covid-19 kehilangan pekerjaan akibat pemutusan hubungan kerja (PHK). Angka pengangguran di Tangsel pun menjadi bertambah karena kondisi tersebut.
“Yang kena PHK itu sekarang itu sudah 3.050 orang dari 45 perusahaan yang tutup,” tutur Sukanta kepada Republika.co.id, Sabtu (7/11). Angka tersebut menambah jumlah pengangguran di Kota Tangsel bersama angkatan kerja yang tercatat mencapai 79 ribu.
Dengan demikian, saat ini jumlah pengangguran di Kota Tangsel lebih dari 82 ribu. Angka itu kemungkinan bisa terus bertambah seiring angka pemutusan hubungan kerja yang terus dinamis di berbagai perusahaan yang terimbas pandemi Covid-19 serta bertambahnya angkatan kerja.
Sukanta menyebut, rata-rata dari para pengangguran yang saat ini terdata merupakan lulusan sekolah menengah atas (SMA). “Lulusan SLTA yang paling banyak,” kata dia.
Untuk mengatasi masalah pengangguran yang kian meningkat, bagi kalangan warga yang terkena PHK, Sukanta mengatakan bantuan Rp 600 ribu melalui kartu pra kerja terus didorong oleh Pemkot Tangsel untuk bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. “Kami mengusulkan lumayan banyak, sekitar 1.895 orang (untuk mendapatkan bantuan lewat kartu pra kerja),” tutur Sukanta.
Dia menyebut, sebagian lainnya dari orang-orang yang terkena PHK itu telah beralih profesi, misalnya menjadi tukang ojek daring dan pedagang kaki lima. Sukanta menambahkan, Pemkot Tangsel juga melakukan pelatihan padat karya yang dilakukan terhadap angkatan kerja guna menekan angka pengangguran secara lebih luas untuk meningkatkan kemampuan dan kapabilitas tenaga kerja.