Jumat 06 Nov 2020 06:00 WIB

Desa Rawan Longsor, 11 Keluarga akan Direlokasi

Hampir seluruh wilayah di Banjarnegara berada di lokasi bencana longsor

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Christiyaningsih
Warga melihat bangunan rusak tertimbun longsor. Ilustrasi.
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Warga melihat bangunan rusak tertimbun longsor. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Sebanyak 11 keluarga di dua desa Kabupaten Banjarnegara akan direlokasi ke tempat yang aman. Ke-11 keluarga yang akan direlokasi sebelumnya tinggal di Desa Sinduaji Kecamatan Pandanarum dan Aribaya Kecamatan Pagentan.

''Seluruh keluarga tersebut sudah kita ungsikan ke tempat yang aman. Namun mengingat kondisi lahan di tempat tinggal mereka sudah tidak aman lagi ditinggali, mereka akan kita relokasi,'' jelas Kasi Logistik BPBD Banjarnegara Agus Haryono, Kamis (5/11)

Baca Juga

Menurutnya, 11 keluarga yang akan direlokasi tersebu, merupakan korban tanah bergerak dan longsor yang terjadi Ahad (5/11). Dari jumlah tersebut, sebanyak tujuh keluarga merupakan warga Desa Sinduaji, sedangkan empat keluarga merupakan warga Desa Aribaya.

Agus juga menyebut tanah di lokasi tempat tinggal mereka hingga saat ini masih terus bergerak. Bahkan di Desa Aribaya, pergerakan tanah terus meluas hingga mencapai areal tiga hektare lebih.

Terkait rencana relokasi tersebut, dia menyatakan BPBD dan aparat desa setempat masih mencari lokasi lahan yang diperkirakan aman dari bencana. "Setelah lokasinya tersedia, tim dari Badan Geologi Bandung akan melakukan kajian untuk menentukan aman tidaknya lokasi tersebut menjadi tempat tinggal," katanya.

Selain di dua desa tersebut, pada Rabu (4/11) malam juga terjadi longsor di Desa Jembangan Kecamatan Punggelan. Longsor terjadi pada tebing setinggi tiga meter dengan panjang enam meter.

Akibat bencana tersebut, rumah Sutarto mengalami kerusakan cukup parah. Dinding tembok samping rumah jebol karena terdorong material longsoran.

"Tidak ada korban luka atau jiwa dalam kejadian tersebut. Namun kerugian yang dialami pemilik rumah cukup besar karena rumahnya mengalami kerusakan cukup berat," jelas Ketua Forum Desa Tanggap Bencana (Destana) Kabupaten Banjarnegara, Jarwadi, Kamis (5/11).

Dia meminta masyarakat Banjarnegara meningkatkan kewaspadaan karena curah hujan yang tinggi belakangan ini. "Hampir seluruh wilayah di Banjarnegara berada di lokasi bencana longsor. Kami telah mengaktifkan Destana di masing-masing desa agar melakukan langkah-langkah peningkatan kewaspadaan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement