Kamis 05 Nov 2020 00:55 WIB

Mitigasi Bencana di Pangandaran Terus Ditingkatkan

Petugas BPBD juga selalu siaga 24 jam dalam memantau perkembangan kebencanaan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Masyarakat melakukan simulasi bencana tsunami di Alun-alun Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran (ilustrasi)
Foto: Republika/Bayu Adji P
Masyarakat melakukan simulasi bencana tsunami di Alun-alun Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Kunjungan wisatawan wisatawan pada momen libur panjang akhir pekan lalu mengalami penurunan dibanding momen serupa di waktu sebelumnya.  Kondisi cuaca yang cukup ekstrem dinilai menjadi salah satu penyebabnya.

Pelaksana tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, Suheryana mengatakan, pihaknya sudah mengaktivasi para relawan kebencanaan dalam mengantisipasi kejadian bencana. Selain itu, petugas BPBD juga selalu siaga 24 jam dalam memantau perkembangan kebencanaan. "Tim selalu menyampaikan laporan harian cuaca kepada masyarakat," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (4/11).

Baca Juga

Menurut dia, peristiwa bencana yang belakangan terjadi di Pangandaran pada dasarnya jauh dari destinasi wisata. Selain itu, lokasi bencana juga tak mengganggu akses menuju obyek wisata.

Ia mengatakan, kejadian bencana yang sudah-sudah umumnya terjadi di lingkungan permukiman warga, yang notabene jauh dari destinasi wisata. "Seperti yang kemarin, longsor terjadi di lingkungan warga dan sama sekali tak mengganggu arus transportasi. Banjir juga jauh dari jalan utama," kata dia. 

 

Karenanya, Suheryana mengingatkan wisatawan agar tak perlu takut datang ke Pangandaran. Hingga saat ini, destinasi wisata di Pangandaran masih aman dari kejadian bencana.

Kendati demikian, BPBD Pangandaran terus melakukan pembenahan sarana dan prasarana kebencanaan, termasuk di destinasi wisata. Salah satunya, dengan memperbaiki atau membuat rambu-rambu peringatan bencana di destinasi wisata.

Selain itu, Suheryana mengatakan, pihaknya juga secara rutin melakukan pelatihan dan simulasi kebencanaan kepada masyarakat dan para pelaku usaha wisata. "Itu juga melibatkan pelaku usaha wisata, termasuk teman-teman yang ada di hotel. Jadi ketika kejadian bencana, mereka bisa memabdu wisatawan untuk evakuasi," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Untung Saeful Rachman mengatakan, kunjungan wisatawan pada liburan kemarin mengalami penurunan dibandingkan libur panjang yang sudah-sudah. Meski wisatawan yang datang tergolong banyak, tetapi tidak begitu membludak. "Hal itu mungkin karena kondisi cuaca saat ini tak menentu," kata dia.

Ia mengakui, akhir-akhir ini banyak kejadian bencana di daerah, termasuk di Pangandaran dan daerah sekitarnya. Karenanya, minat masyarakat untuk berwisata berkurang.

Untung menambahkan, belakangan terdapat isu mengenai potensi gempa bumi megathrust di Pangandaran. Akibatnya, masyarakat jadi takut datang ke daerah itu. 

"Tapi yang utama itu karena cuaca ekstrem. Hujan dan angin kencang saat ini kan banyak di berbagai daerah. Jadi wisatawan memperhatikan juga kondisi cuaca di perjalanan," kata dia.

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement