Rabu 04 Nov 2020 17:50 WIB

Polres Sragen Selidiki Kematian Warga Akibat Jebakan Tikus

Polisi Sragen menyebut kematian akibat jebakan tikus sudah sembilan kali terjadi.

Ilustrasi area sawah menjelang panen
Ilustrasi area sawah menjelang panen

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Polres Sragen menyelidiki kematian seorang warga Putatsewu, Sragen, Jawa Tengah, karena tersengat aliran listrik dari alat yang digunakan untuk jebakan hama tikus di persawahan Desa Jati Tengah, Kecamatan Sukodono, Rabu (4/11).

Jamino (62) warga Putatsewu RT 002 yang meninggal akibat sengatan listrik jebakan tikus tersebut ditemukan jenazahnya oleh warga setempat sekitar pukul 08.00 WIB.

Jamino bukan merupakan korban pertama. Menurut Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi saat dikonfirmasi menyebut kejadian ini merupakan yang kesembilan kalinya dalam sepuluh bulan terakhir.

Meskipun, pihak Polres Sragen melakukan upaya-upaya pendidikan atau edukasi kepada masyarakat, tetapi kenyataannya masih banyak warga menggunakan aliran listrik sebagai jebakan hama tikus di persawahan.

"Hal ini, menjadi perhatian Polres Sragen karena dalam kurun waktu 10 bulan terakhir ini, terjadi sebanyak 9 kejadian serupa. Sehingga, bisa dipastikan setiap bulan hampir satu kejadian meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik untuk jebak hama tikus," kata Kapolres.

Oleh karena itu, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan kepala desa (Kades) menyikapi hal ini. Pihaknya memastikan kejadian tersebut akan disikapi secara serius.

Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah khususnya dengan Dinas Pertanian setempat, dan PLN untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan penggunaan listrik untuk alat jebakan hama tikus.

"Hal ini harus diluruskan dan dapat menjadi formula untuk mencegah dengan kejadian serupa," kata Kapolres.

Peristiwa tersebut, kata Kapolres, berpotensi mengarah ke tindak pidana karena antara korban dengan pemilik lahan orang berbeda. Hal ini, berbeda dengan kejadian dua hari yang lalu yang korbannya adalah pemilik lahan sendiri. Kendati demikian, pihaknya akan mendiskusikan dengan Kepala Desa dan Kapolsek.

Ia mengatakan, proses penyidikan awal akan tetap dilakukan terkait peristiwa pemasangan aliran listrik untuk jebakan hama tikus di persawahan.

Menurut Kapolres, dalam peristiwa ini pemilik alat jebakan tikus berpotensi dapat dijerat dengan pasal 359 KUHP, tentang tindak pidana akibat kelalaiannya menyebabkan meninggal dunia seseorang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement