REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Dudi Gardesi mengatakan, pihaknya terus melakukan persiapan penanganan banjir di Ibu Kota. Salah satunya adalah dengan menambah kapasitas tampungan air di kali maupun waduk.
"Berdasarkan kekuatan sendiri kita melakukan pekerjaan-pekerjaan yang kita anggap dapat menambah kapasitas tampungan air, baik itu di kali maupun di waduk," kata Dudi saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (4/11).
Dudi menjelaskan, bila ada kekurangan peralatan dalam penanganan banjir, pihaknya juga akan meminta bantuan kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya. Di antaranya seperti Dinas Bina Marga dan Dinas Lingkungan Hidup.
"Kita juga lagi berusaha minta bantuan ke kementerian untuk alat-alatnya kalau misalnya kita kekurangan. Kita coba kolaborasi juga kalau misalnya ada pihak swasta yang mau ikut berkontribusi," ujarnya.
Menurut dia, pengerukan waduk itu perlu dilakukan lantaran terjadi pendangkalan. Sehingga perlu dikeruk untuk dapat menambah jumlah daya tampung air saat musim hujan.
Selain itu, pihaknya juga tengah mengoptimalkan lahan-lahan yang baru dikuasai sebagai tempat tampungan air. "Misalnya yang lahan-lahan baru kita kuasai gitu kan kita coba optimalkan sebagai tampungan air pengendalian banjir juga. Contohnya kayak waduk di Pondok Ranggon," papar dia.
Sementara itu, Dudi mengungkapkan, terkait pembebasan lahan terdapat tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Meskipun tidak menjelaskan secara rinci mengenai kesulitan yang ada, tetapi ia memastikan bahwa pembebasan lahan itu masih sesuai dengan yang direncanakan oleh Pemprov DKI
"Pembebasan lahan itu ya masing-masing ada tingkat kesulitan yang berbeda-beda, tapi semuanya on progress," tuturnya.
"Secara keseluruhan kan luasan biru kita masih 2,5 persen (wilayah) DKI, sedangkan target kita masih jauh lah gitu. Tapi kalau yang terkait dengan sensitif untuk supaya Kementerian PU bisa melaksanakan konstruksinya ya kita sedang diupayakan tahun ini," sambungnya.
Flori sidebang