REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- - Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo berencana merombak empat halte TransJakarta dengan desain yang kekinian. Halte-halte yang dirombak itu sebagian besar merupakan halte yang mengalami kerusakan berat akibat dibakar saat terjadi aksi penolakan UU Cipta Kerja pada 8 Oktober lalu.
"Nantinya pelanggan tidak hanya terlayani mobilitasnya dari sisi kebutuhan transportasi tetapi juga bisa menjadikan transportasi sebagai bagian dari gaya hidup dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari," ujar Jhony di Jakarta, Ahad (1/11).
Jhony mengatakan empat halte yang akan dirombak, yakni Halte Sarinah, Bundaran HI, Tosaridan Dukuh Atas 1. Halte dengan konsep kekinian itu nantinya terdiri atas dua lantai. Lantai dasar akan menjadi tempat berlangsungnya kegiatan transportasi seperti biasanya, yakni proses penaikan dan penurunan pelanggan hingga ruang tunggu pelanggan.
Di lantai atas, rencananya ada berbagai kegiatan untuk pemenuhan segala kebutuhan pelanggan seperti restoran dan kedai kopi. Dengan konsep itu diharapkan pelanggan bisa merasakan pengalaman yang menyenangkan dan berbeda saat menggunakan layanan TransJakarta.
"Direncanakan halte dengan konsep baru ini ditargetkan sudah bisa dinikmati pada Quartal 3 (tiga) tahun 2021 mendatang," ujar Jhony.
TransJakarta terus mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah saja apabila tidak ada keperluan yang mendesak. Namun jika meninggalkan rumah karena terpaksa, tetap selalu terapkan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.