Rabu 28 Oct 2020 20:58 WIB

KLHK: 1.000 Komodo Sudah Dipasangi Chip

'Chip' mempermudah monitoring komodo.

Sekitar 1.000 ekor komodo di Taman Nasional Komodo sudah dipasangi chip (Foto: ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Sekitar 1.000 ekor komodo di Taman Nasional Komodo sudah dipasangi chip (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Wiratno, mengatakan, sekitar 1.000 ekor komodo di Taman Nasional Komodo sudah dipasangi chip. Hal ini untuk mempermudah monitoring.

Wiratno di Jakarta, Rabu (28/10), mengatakan, KLHK telah memiliki data populasi komodo hasil monitoring yang dikerjakan secara terus menerus selama 15 tahun bersama Komodo Survival Program dan Balai Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT). Dari hasil pendataan 2018 diketahui populasi satwa endemik dilindungi tersebut mencapai 2.897 individu. Sedangkan di 2019, angka tersebut naik menjadi 3.022 individu.

Baca Juga

"Jadi dari sekian ribu komodo ini, 1.000 sudah dipasangi chip. Ya jadi kalau dipasang terus chip, itu untuk pantau apakah termasuk komodo lama atau baru," ujar Wiratno.

Selain di Pulau Komodo dan Pulau Rinca, di Pulau Padar yang sering digunakan wisatawan untuk berswafoto terdata ada tujuh ekor komodo. Lalu ada 69 ekor di Gili Monang dan 91 di Nusa Konde.

Wiratno mengatakan, terdapat sekitar 70 lembah di Taman Nasional Komodo yang memiliki total luas 173.300 hektare tersebut. Sebanyak 40 lembah ada di Pulau Komodo dan 30 sisanya ada di Pulau Rinca.

"Jadi Loh Liang dan Loh Buaya itu salah satu yang dihuni komodo dan berinteraksi dengan masyarakat," ujar dia.

Secara intensif juga dilakukan penjagaan di taman nasional untuk memastikan tidak ada lagi perburuan rusa di Pulau Komodo bagian barat, sehingga pakan alami komodo menjadi terjaga. Sebelumnya, memang ada perburuan dari masyarakat di wilayah Sape dan Bima yang berdekatan dengan kawasan taman nasional.

Ia mengatakan, jika dilindungi secara serius dan konsisten, dengan meminimalisasi kontak satwa, aktivitas wisata pada kondisi saat ini dinilai tidak membahayakan populasi biawak komodo di areal Lembah Loh Buaya seluas 500 hektare. Atau sekitar 2,5 persen dari luas Pulau Rinca yang mencapai 20 ribu hektare yang sedang dilakukan penataan sarana dan prasarana.

Ia juga menyebut, hanya sekitar satu hektare lahan di Loh Buaya yang masuk dalam Zona Pemanfaatan Wisata Daratan dimanfaatkan untuk bangunan sarana dan prasarana penunjang taman nasional.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement