Sabtu 24 Oct 2020 04:29 WIB

Kolam Kolakan yang Diklaim Bisa Cegah Banjir

Walkot usulkan lima titik yang kerap menjadi langganan banjir untuk ditangani.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Bilal Ramadhan
Kolakan yang dibangun untuk meminimalisasi banjir di Green Garden, Jakarta Barat.
Foto: Nugroho Habibi
Kolakan yang dibangun untuk meminimalisasi banjir di Green Garden, Jakarta Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, Musim penghujan mulai tiba. Kawasan yang menjadi langganan genangan air dan banjir bersiap menghadapi luapan air. Salah satunya, di Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) tengah melakukan pelebaran kolam kolakan atau penampungan air sementara di Jalan Panjang, Kedoya Utara, Kebon Jeruk. Ditargetkan, pelebaran kolakan bisa rampung pada akhir 2020.

"Kolam kolakan di samping SPBU, ini program 2020 sebelum Desember ini harus selesai," kata Camat Kebon Jeruk, Saumun, Senin (19/10).

Kolakan di Green Garden berada di samping taman SPBU atau lampu merah Jalan Panjang menuju Jalan Kedoya Raya. Semula, saluran air hanya berukuran 60 sentimeter dengan panjang 20 meter.

Kolakan itu akan diperbesar dengan ukuran panjang 50 meter dan luas tiga meter dengan kedalaman dua meter. Pohon di sekitar taman SPBU akan ditebangi. Siang itu, pengerjaan mulai dilakukan. Tampak terlihat alat ekskavator mulai mengeruk tanah untuk dipindahkan ke truk pengangkut. Sejumlah pekerja turut membantu melakukan proses pengukuran tanah yang dikeruk. Sejumlah pohon juga mulai ditebang.

Ia menjelaskan, pelebaran kolakan tersebut sebagai antisipasi untuk mengatasi genangan di kawasan tersebut. Kala hujan turun, di kawasan tersebut air acapkali menggenangi.

"Kalau hujan selalu tergenang, makanya kita bikin kolakan. Itu menang rendah, jadi supaya daya tampungnya banyak. Itu nanti lewat gorong-gorong Jalan Panjang, tembus SPBU," ujar dia.

Selain itu, Saumun melanjutkan, pihaknya juga tengah berkonsentrasi untuk mengatasi banjir yang kerap melanda di Jalan Patra, Duri Kepa. Nantinya, saluran air akan diperlebar untuk mempercepat air yang menggenangi di Jalan Patra.

Lurah Kedoya Utara, Tubagus Masarul Iman mengutarakan, untuk mengatasi banjir, di Kawasan Green Garden tepatnya, di perbatasan RW 09 dengan RW 03 akan dibangun sumur resapan. Bersama Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakbar, pihaknya tengah membuat akses agar mobil dapat memasuki lokasi.

"Tadi survei untuk pembuatan pintu air, nanti di situ (RW 09 Kompleks Green Garden) akan ditaruh mesin pompa mobile. Kedua untuk akses pengerukan kali. Nanti lewat dalam komplek," kata Tubagus.

Di kompleks Green Garden RW 09 terdapat tembok yang pemisah dengan RW 03. Di area tersebut, terdapat kali kecil menuju Mookevart. Saat ini, lumpur di kawasan tersebut sudah waktunya untuk dikeruk. Namun, bila tembok pemisah tak dibongkar, alat berat maupun truk kesulitan untuk mengakses lokasi tersebut.

"Kali (kecil) berfungsi untuk mengalirkan air. Tapi karena lumpurnya sudah tinggi itu nanti dikeruk dulu," ujar dia.

Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto menjelaskan, telah mengusulkan lima titik yang kerap terjadi genangan di Jakarta Barat. Lima lokasi itu diusulkan ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk dilakukan penanganan pada tahun ini.

Adapun penanganan tersebut, di antaranya dengan pembuatan kolam ulakan Jalan Pangeran Tubagus Angke, pembuatan embung di Semanan serta Tegal Alur dan penanganan saluran air di Komplek Green Garden.

"Titik-titik ini yang kami usulkan ke provinsi untuk segera ditindaklanjuti dalam rencana aksi. Pengerjaannya tentu melibatkan sumber daya, seperti tenaga, peralatan, dan sebagainya," ujar Uus.

Sumarni (54 tahun), salah seorang warga yang ditemui di sekitar lokasi mengungkapkan, kawasan tersebut menang seringkali menjadi lokasi banjir. Ia menceritakan, pada awal bulan lalu, rumahnya sempat tergenang hingga setumit.

"Memang dekat kali. Jadi sering kebanjiran. Dulu masih dapat diakses. Jadi langsung dari sini (RW 03) ke kompleks," tutur Sumarni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement