Jumat 23 Oct 2020 16:32 WIB

Banjarmasin Belum Berencana Buka Pariwisata

Meski angka Covid-19 mulai turun, Banjarmasin belum membuka objek wisata.

Meski angka Covid-19 mulai turun, Banjarmasin belum membuka objek wisata (Foto: ilustrasi)
Foto: Republika/thoudy Badai
Meski angka Covid-19 mulai turun, Banjarmasin belum membuka objek wisata (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin belum berencana membuka objek wisata. Meskipun kasus penyebaran COVID-19 mulai menurun.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin, Ikhsan Al-Haq, di Banjarmasin, Jumat (23/10), pihaknya belum membuka pariwisata karena belum mendapat rekomendasi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Meskipun wilayah zona merah penyebaran COVID-19 hanya tersisa dua kelurahan lagi.

Baca Juga

Ikhsan mengatakan, hingga kini masih ada pergerakan penyebaran virus. Tindakan pencegahan tetap perlu dilakukan agar tidak ada kerumunan ditempat umum, seperti di objek wisata, tetap diterapkan.

"Khususnya objek wisata yang punya pemerintah kota ini," ujarnya.

Ikhsan menyebutkan, objek wisata yang dimiliki pemerintah kota di antaranya siring Sungai Martapura di Jalan Piare Tender, termasuk menara pandang dan patung raksasa bekantan. Kemudian, ada aktivitas pasar terapung di objek wisata siring tersebut pada Sabtu dan Ahad. Dalam kondisi normal, objek wisata siring Sungai Martapura di Jalan Piare Tender, dikunjungi sekitar 6 ribu orang setiap pekannya.

Penutupan secara resmi pariwisata atau objek wisata di Banjarmasin sejak September 2020 karena pandemi COVID-19 tidak juga berakhir. Menurut Ikhsan, penutupan objek wisata karena pandemi COVID-19 ini ditarget hingga akhir tahun, namun akan dievaluasi setiap bulannya.

Dia mengatakan ada pengaruh signifikan bagi ekonomi daerah karena kebijakan ini. Namun, tentunya pilihan utama untuk penyelamatan bagi kesehatan.

"Karena wabah ini belum juga berakhir, kita harus bersama menaati protokol kesehatan," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement