REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bupati Bogor, Ade Yasin meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat siaga menghadapi fenomena cuaca bernama La Nina.
"Saya meminta BPBD melakukan mitigasi bencana, misalnya untuk mencegah bencana alam tanah longsor ataupun banjir bandang kita harus melakukan penanaman seperti tanaman vetiver," ungkapnya dalam kegiatan penanaman pohon bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Telaga Saat, Cisarua Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/10).
Ia menyebutkan, La Nina menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan di Indonesia hingga 40 persen di atas normal, sehingga berpotensi pada timbulnya cuaca ekstrem di beberapa wilayah, termasuk Kabupaten Bogor.
La Nina merupakan anomali sistem iklim global yang terjadi dengan periode ulang berkisar antara 2-7 tahun di Samudra Pasifik dan atmosfer, langit di atasnya berubah dari keadaan netral atau normal serta minimal berlangsung selama 2 bulan.
Pasalnya, Ade Yasin khawatir potensi meningkatnya curah hujan itu berimbas pada bencana banjir bandang dan longsor seperti yang terjadi pada awal tahun 2020 di beberapa kecamatan Kabupaten Bogor.
"Seperti kita ketahui bersama bahwa pada awal tahun 2020 Kabupaten Bogor menghadapi ujian dan cobaan banjir bandang, angin kencang dan longsor yang menimpa 128 desa di 26 kecamatan dan mengakibatkan korban jiwa dan ribuan masyarakat Kabupaten Bogor kehilangan tempat tinggal," kata Ade Yasin.
Ia mengungkapkan, belum lama ini bencana alam berupa banjir akibat luapan Sungai Cikaniki pun terjadi di Desa Malasari Kecamatan Nanggung.
"Kejadian bencana tersebut mengingatkan kita akan urgensi kegiatan pemulihan lahan-lahan kritis dan situ sebagai ekodrainase yang menampung air hujan dan meresapkannya ke dalam tanah secara alami," tuturnya.
Sementara itu, Kepala BNPB, Letjen Doni Monardo di tempat yang sama, mengajak masyarakat agar selalu mengikuti informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai langkah antisipasi menghadapi musim bencana.
"Peristiwa banjir dan banjir bandang hampir pasti akan selalu menghantui kita, akan selalu ada di tengah-tengah kita. Saya mengajak kepada seluruh komponen masyarakat untuk mengikuti setiap informasi yang disampaikan oleh BMKG setiap hari, agar kita bisa mengantisipasi," kata Doni.