REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tersangka penghapusan red notice Irjen Napoleon Bonaparte mengancam akan membongkar siapa saja pihak yang menerima suap dalam kasus Djoko Tjandra. Menanggapi itu, Anggota Komisi III DPR Wihadi Wiyanto mendukung langkah Irjen Napoleon untuk membuka kasus tersebut agar terang benderang.
"Saya kira kalau Irjen Napoleon mau membuka apa yang dia tahu dan sehingga kasus djoko tjandra terang benderang, saya kira kita dukung untuk membuka," kata Wihadi kepada Republika.co.id, Senin (19/10).
Menurutnya upaya tersebut baik untuk kemajuan polri sendiri dan untuk transparansi Polri. Namun demikian ia berharap apa yang disampaikan Irjen Napoleon harus disertai bukti dan fakta yang ada.
"Kita biarkan saja itu berjalan di pengadilan, dan ini kalau memang seperti itu tapi jangan ada fitnah aja," ujar politikus Partai Gerindra tersebut.
Sebelumnya Irjen Napoleon Bonaparte mengancam akan membongkar semua orang-orang yang terlibat menerima uang pemberian suap dari terpidana Djoko Tjandra. Saat diserahkan penahananya ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari Jaksel), mantan Kadiv Hubinter Mabes Polri itu menegaskan, dirinya tak main-main untuk mengungkapkan siapa saja yang terlibat.
"Akan waktunya. Ada tanggal mainnya," kata Napoleon di Kejari Jaksel, pada Jumat (16/10).