Selasa 20 Oct 2020 00:21 WIB

Lahan Gambut Bisa Dipakai untuk Produksi Pangan

Pemanfaatan lahan gambut sebagai area produksi pangan perlu melibatkan para ahli.

Relawan Masyarakat Peduli Api (MPA) melakukan proses pembasahan pada lahan gambut menggunakan air sumur bor di Desa Pangkoh Sari, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Senin (21/9/2020). Pembasahan di lahan tersebut untuk mencegah pengeringan pada lahan gambut yang berpotensi menjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), karena di desa itu merupakan salah satu titik kawasan yang rawan terjadinya karhutla.
Foto: ANTARA/Makna Zaezar
Relawan Masyarakat Peduli Api (MPA) melakukan proses pembasahan pada lahan gambut menggunakan air sumur bor di Desa Pangkoh Sari, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Senin (21/9/2020). Pembasahan di lahan tersebut untuk mencegah pengeringan pada lahan gambut yang berpotensi menjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), karena di desa itu merupakan salah satu titik kawasan yang rawan terjadinya karhutla.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University Bambang Hero Saharjo mengatakan lahan gambut dapat dimanfaatkan untuk area produksi pangan. Ini bisa dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.

"Pilihan yang masuk akal dengan melakukan kegiatan di lahan gambut yang memenuhi persyaratan teknis dan administrasi," kata Bambang melalui siaran pers dari IPB University.

Baca Juga

Bambang mengatakan pemanfaatan lahan gambut sebagai area produksi pangan perlu melibatkan para ahli, termasuk dari perguruan tinggi. Hal ini untuk mengantisipasi kegagalan seperti yang terjadi pada program-program sebelumnya.

Bambang juga menyarankan untuk memastikan kondisi lahan gambut yang akan digunakan antara lain sejarah lahan, kualitas gambut, kedalaman gambut, dan kondisi terkini lahan gambut.

"Perlu dipastikan agar upaya mempertahankan ketinggian muka air benar-benar diperhatikan dengan mekanisme yang benar seperti diatur dalam peraturan yang ada dan berdasarkan penelitian sebelumnya," tuturnya.

Selain itu, di lahan gambut juga perlu dibangun sekat kanal yang sesuai dengan kondisi kanal dan benar-benar bisa diaplikasikan di lapangan. Semua itu harus terpantau serta dibangun sistem pengendalian kebakaran dengan mengedepankan upaya pencegahan.

Bambang mengatakan Hari Pangan Sedunia yang diperingati setiap 16 Oktober perlu menjadi momentum untuk mengevaluasi upaya produksi pangan dunia, termasuk di Indonesia. Peningkatan populasi manusia turut meningkatkan kebutuhan terhadap makan, minum, maupun tempat tinggal; sehingga kebutuhan terhadap lahan semakin tinggi.

"Ketergantungan kita terhadap lahan masih sangat tinggi, bisa mencapai ratusan tibu hektare yang harus tersedia dalam satu lokasi," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement